Demikian penjelasan di sekitar masalah ‘anak-anak Allah’ dalam Kej 6:2 dan dengan demikian jelas tidak ada kaitan antara manusia raksasa dalam Kej 6:4 dengan pekawinan ‘anak-anak Allah’ dengan anak-anak perempuan manusia’ dalam Kej 6:2. Orang-orang raksasa. Di atas telah dijelaskan bahwa tafsiran yang mengatakan bahwa ‘anak-anak Oleh Pdt. Budi Asali, Kejadian 11-23 " Kejadian 1 Merupakan Fakta Sejarah" Kejadian 24-25 " Urut - urutan Penciptaan " Kejadian 31-24 " Setan Memakai Ular " Kejadian 41-16 " Kain dan Habel " Kejadian 417-26 " Keturunan Kain " Kejadian 51-32 " Silsilah Adam - Nuh " Kejadian 61-8 " Dosa / Kejahatan Manusia " Kejadian 69-22 " Bejadnya Dunia ini Pada Saat itu " Kejadian 71-24 " Tuhan Menyuruh Nuh Masuk ke Dalam Bahtera " Kejadian 81-917 " Allah Mengingat Nuh " Kejadian 918-1032 "Dosa Nuh dan Akibatnya " Kejadian 101-119 "Kesatuan Umat Manusia " Kejadian 1110-125 "Silsilah Abraham " Kejadian 126-20 " Kesukaran - kesukaran Abraham " Kejadian 131-1424 "A B R A H A M " Kejadian 151-21 " Keragu - raguan Abraham " Kejadian 161-16 "Abraham Mengambil Hagar Sebagai Istri " Kejadian 171-27 "Tuhan Menampakkan Diri Kepada Abraham " Kejadian 181-15 "Keramah - tamahan Abraham Dalam Menerima Tamu" Kejadian 1816-1938 "Doa Syafaat Abraham " Kejadian 201-18 "Dosa Abraham dan Akibatnya " Kejadian 211-21 "Kelahiran Ishak " Kejadian 2122-34 "Abimelekh Mengajak Abraham Untuk Bersahabat " Kejadian 221-19 "Abraham diuji " Kejadian 231-20 "Kematian Sara " Kejadian 241-67 & 2220-24 "Abraham Sudah Tua " Kejadian 251-34 "Firman / Janji Tuhan Pasti Terjadi " Kejadian 261-33 "Ishak Terkena Bencana Kelaparan " Kejadian 2634-2730 "Ishak Mau Memberkati Esau" Kejadian 2730-289 "Mendapat 'berkat' " Kejadian 2810-22 "Yakub Berangkat " Kejadian 291-30 "Pertemuan Yakub dengan Keluarga Ribka " Kejadian 2931-3024 "Anak Yakub dari Lea" Kejadian 3025-43 "Tuhan Memberkati Laban Karena Yakub" Kejadian 311-21 "Hal - hal yang Mendorang Yakub untuk Pulang" Kejadian 3122-55 "Laban Mengejar Yakub" Kejadian 321-3320 "Problem Yakub" Kejadian 341-31 "Shikem dan Hemor " Kejadian 351-29 " Penggenapan Nazar Yakub" Kejadian 361-43 "Struktur dan Problem " Kejadian 371-36 "Yusuf dan Keluarganya " Kejadian 381-30 "Yehuda Berkeluarga " Kejadian 391-23 "Yusuf di Rumah Potifar" Kejadian 401-23 "Mimpi Juru Minuman dan Juru Roti" Kejadian 411-57 "2 Tahun yang Gelap " Kejadian 421-38 "Saudara - saudara Yusuf Pergi ke Mesir" Kejadian 431-458 "Pergi ke Mesir untuk keduakalinya " Kejadian 458-467 "Yusuf Mengundang Yakub ke Mesir " Kejadian 468-4726 "Keluarga Yakub Tiba di Mesir" Kejadian 4727-4822_ "Akhir Hidup Yakub" Kejadian 491-7 "Nubuat Tentang Ruben" Kejadian 498-10 "Arti Nubuat ini" Kejadian 4929-5026 "Pesan dan Kematian Yakub" Author Pdt. Budi Asali, ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube Ishak lahir. 21:1-7. 1 Tuhan memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan Tuhan melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya. 2 Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya. 3 Abraham menamai anaknya yang
Kejadian 61-8 adalah salah satu cerita paling terkenal dalam Alkitab. Cerita ini menceritakan tentang banjir besar yang menghancurkan dunia pada masa Nuh. Cerita ini juga memiliki makna spiritual yang dalam, yang mengajarkan tentang kepercayaan, kesetiaan, dan keadilan. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang tafsiran dari Kejadian 61-8. Kejadian 61-2 Orang-orang Mulai Memperkosa Kehendak Allah Pada saat itu, dunia dipenuhi dengan kejahatan dan kekerasan. Orang-orang mulai memperkosa kehendak Allah, melakukan dosa dan menolak untuk bertobat. Pada saat itu, anak-anak Allah mulai menikahi anak-anak manusia yang tidak taat. Hal ini menyebabkan dunia semakin rusak dan jauh dari kehendak Allah. Kejadian 63 Allah Memberikan Peringatan kepada Manusia Allah memberikan peringatan kepada manusia bahwa waktu mereka di dunia ini sudah hampir habis. Allah memberikan waktu 120 tahun kepada manusia untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Namun, kebanyakan manusia tetap menolak untuk mendengarkan peringatan Allah. Kejadian 64-5 Manusia Terus Berdosa dan Menolak untuk Bertobat Walaupun telah diberi peringatan, manusia tetap terus berdosa dan menolak untuk bertobat. Mereka tetap melakukan kejahatan dan kekerasan, membuat dunia semakin rusak. Karena itu, Allah memutuskan untuk memberikan hukuman yang adil, yaitu banjir besar yang akan menghancurkan dunia. Kejadian 66-7 Allah Menyesal Telah Menciptakan Manusia Saat itu, hati Allah penuh dengan kesedihan dan penyesalan karena manusia yang telah diciptakan-Nya melakukan kejahatan dan menolak untuk bertobat. Allah merasa bahwa Ia telah membuat kesalahan dalam menciptakan manusia. Namun, Allah tidak kecewa dan tetap berencana untuk menyelamatkan Nuh dan keluarganya. Kejadian 68 Nuh Menemukan Kasih Karunia di Mata Allah Meskipun manusia di dunia itu telah berdosa dan menolak untuk bertobat, Nuh tetap setia kepada Allah. Allah melihat kepercayaan dan kesetiaan Nuh dan memberinya kasih karunia. Allah memilih Nuh dan keluarganya untuk diselamatkan dari banjir besar yang akan datang. Kejadian 69 Nuh Adalah Seorang yang Saleh dan Setia kepada Allah Nuh adalah seorang yang saleh dan setia kepada Allah. Ia hidup dengan cara yang benar dan taat kepada kehendak Allah. Karena itu, Allah memilih Nuh untuk menjadi penyelamat bagi umat manusia dan hewan-hewan di bumi. Kejadian 610-11 Allah Memerintahkan Nuh untuk Membuat Bahtera Allah memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera yang besar dan kuat untuk menyelamatkan dirinya, keluarganya, dan hewan-hewan di bumi dari banjir besar yang akan datang. Nuh taat kepada perintah Allah dan dengan tekun membuat bahtera tersebut. Kejadian 612-14 Bahtera Nuh Siap untuk Menghadapi Banjir Besar Setelah Nuh menyelesaikan bahtera tersebut, ia memenuhi perintah Allah untuk mengumpulkan hewan-hewan di bumi dan memasukkannya ke dalam bahtera. Bahtera Nuh siap untuk menghadapi banjir besar yang akan datang. Saat banjir besar datang, semua yang hidup di bumi, kecuali Nuh dan keluarganya beserta hewan-hewan dalam bahtera, hancur dan mati. Banjir besar itu menghancurkan dunia seperti yang dikatakan dalam Kejadian 617. Kejadian 618-22 Nuh dan Keluarganya Diselamatkan dari Banjir Besar Karena kepercayaan dan kesetiaannya kepada Allah, Nuh dan keluarganya diselamatkan dari banjir besar tersebut. Setelah banjir mereda, Nuh dan keluarganya membuka pintu bahtera dan memulai kehidupan baru di bumi yang baru. Konklusi Pelajaran Penting dari Kisah Banjir Besar dalam Kejadian 61-8 Kisah banjir besar dalam Kejadian 61-8 mengajarkan kita beberapa pelajaran penting. Pertama, Allah mencintai kesetiaan dan kepercayaan kita kepada-Nya. Kedua, Allah selalu memberikan peringatan kepada kita dan memberi kesempatan untuk bertobat. Ketiga, Allah memberikan hukuman yang adil kepada mereka yang menolak untuk bertobat. Keempat, Allah selalu memberikan kasih karunia kepada mereka yang taat kepada-Nya. Kelima, Allah selalu menepati janji-Nya dan menyelamatkan orang-orang yang setia kepada-Nya.
Teks Ibrani bagian ini jauh lebih panjang dari teks terjemahan Yunani yang tidak memuat beberapa pengulangan (dalam Yos 6:3-4,5,8,11,14,15). Juga tradisi-dasar tidak menceritakan sebuah kejadian historis, meskipun mungkin bahwa Yerikho pernah direbut orang Israel, bdk Yos 24:11 dan Yos 2:1+. Ilmu purbakala tidak membawa buku bahwa Yerikho
6Manusia menjadi sangat jahat di mata TUHAN 1-2Jumlah manusia semakin bertambah dan menyebar di muka bumi. Di antara mereka terdapat banyak gadis yang begitu cantik sehingga anak-anak laki-laki Allah61-2 anak-anak laki-laki Allah Ada banyak sekali tafsiran tentang arti anak-anak laki-laki Allah’. Kebanyakan tafsiran dapat dikelompokkan dalam dua alternatif 1 Anak-anak Allah yang dimaksud adalah malaikat-malaikat yang memihak iblis dalam pemberontakannya, lalu dihukum Allah dan dibuang ke dunia ini. Malaikat-malaikat itu sekarang disebut roh-roh jahat atau setan-setan. Kalau demikian, mungkin roh-roh itu menjelma menjadi laki-laki, lalu mengawini gadis-gadis tersebut. Pendukung tafsiran ini memakai Yud. 16 sebagai landasan tafsir mereka. Kemungkinan lainnya, 2 Anak-anak Allah yang dimaksud adalah keturunan Set. Ini sesuai dengan kebanyakan ayat di PL yang menyebut bahwa bangsa Israel— yang semuanya keturunan Set— adalah anak-anak Allah.’ Di Kel. 422, bangsa Israel juga disebut anak sulung’ Allah. Namun, sebenarnya tafsiran 1 dan 2 tidak sejalan dengan Ayb. 16 dan 21 di mana frasa yang sama digunakan. Kesimpulannya, kita harus mengakui bahwa memang tidak ada informasi yang cukup untuk memastikan arti mana yang paling tepat Ul. 2929. mengambil dan mengawini siapa saja yang mereka sukai dari para gadis itu. 3Maka berkatalah TUHAN, “Aku tidak mau nafas kehidupan-Ku tinggal dalam diri manusia selamanya-lamanya. Semua manusia adalah makhluk fana yang harus mati. Aku menetapkan bahwa umur setiap manusia tidak akan melebihi 120 tahun.” 4Banyak anak dilahirkan karena kawin campur tersebut. Pada waktu itu, muncullah orang-orang yang disebut Nefilim.64 Nefilim Kata ini langsung diserap dari bahasa Ibrani, dan artinya tidak dapat dipastikan. Dalam bahasa Ibrani, ayat ini tidak langsung mengatakan bahwa Nefilim adalah hasil perkawinan campur antara manusia dengan anak-anak Allah’ ayat 2. Namun, hal itu memang dapat dianggap sebagai dampak yang tersirat. Nefilim sering ditafsirkan sebagai manusia raksasa, tetapi bisa juga berarti orang perkasa’ saja, tergantung tafsiran yang dipilih di ayat 2. Artinya, Nefilim bisa berarti orang kuat yang sangat jahat, atau orang kuat yang baik seperti pendekar. Mereka terkenal pada zaman itu sebagai orang-orang yang sangat kuat dan tangguh dalam perang. 5TUHAN melihat bahwa manusia di muka bumi sudah sangat jahat, dan isi hati mereka pun jahat. 6Dia sangat menyesal sudah menciptakan manusia di bumi. Hal itu membuat hati-Nya amat sedih. 7Berkatalah TUHAN, “Aku akan memusnahkan seluruh manusia, binatang berkaki empat, binatang melata, binatang merayap, dan burung-burung. Tidak akan ada satu pun yang tertinggal dari segala yang masih hidup di atas bumi. Aku sangat menyesal karena sudah menciptakan semua makhluk hidup itu.”Nuh hidup benar di mata Allah dan diselamatkan dari bencana 8Tetapi TUHAN bermurah hati kepada Nuh. 9Beginilah riwayat tentang Nuh Di antara semua orang yang hidup pada masa itu, hanya Nuh yang hidupnya benar di mata Allah. Nuh bersekutu erat dengan Allah. 10Nuh mempunyai tiga anak laki-laki, yaitu Sem, Yafet, dan Ham. 11Waktu itu, Allah melihat bahwa semua manusia yang lain di muka bumi sudah sangat jahat. Mereka bertindak kejam dan keras satu sama lain. 12Allah begitu kecewa karena bumi sudah sangat rusak akibat kejahatan yang dilakukan manusia. 13Berkatalah Allah kepada Nuh, “Aku sudah memutuskan untuk memusnahkan seluruh manusia dan makhluk hidup yang lain, karena kekerasan manusia terhadap satu sama lain sudah memenuhi bumi. 14Buatlah bagimu kapal dari kayu pilihan.614 kayu pilihan Dalam terjemahan lain, khususnya terjemahan harfiah, nama kayu ini diambil langsung dari bahasa Ibrani, yaitu kayu gofir’. Jenis kayu tersebut tidak lagi dikenal dan sekarang tidak diketahui pohon apakah gofir’ itu. Namun, makna terpenting yang perlu disampaikan adalah bahwa pada zaman itu, kayu yang dimaksud merupakan kayu yang paling cocok untuk pembuatan kapal, dibandingkan jenis kayu yang lain. Di dalamnya, buatlah banyak ruang. Dan supaya air tidak bisa masuk, lapisilah bagian dalam dan luar kapal itu dengan ter.614 ter Ter adalah bahan hitam yang sekarang digunakan untuk aspal. Ter akan mencair bila dibakar. Sesudah dingin kembali, ter menjadi kental dan lengket melekat. 15Inilah ukuran kapal yang harus kamu buat Panjangnya 138 meter, lebarnya 23 meter, dan tingginya 14 meter. 16Buatlah atap kapal itu, dan berilah jarak 46 sentimeter antara atap dengan semua dinding di bawahnya, supaya udara dan cahaya dapat masuk. Buatlah tiga dek di dalamnya, dek atas, dek tengah, dan dek bawah. Buatlah juga pintu di bagian samping kapal. 17Dengarlah baik-baik! Aku akan mendatangkan banjir besar di atas bumi untuk membinasakan semua makhluk yang bernafas di bawah langit. Segala sesuatu yang ada di bumi akan mati. 18Namun, sekarang Aku mengadakan perjanjian denganmu. Kamu, istrimu, ketiga putramu, dan ketiga menantumu akan selamat di dalam kapal itu. 19Dan karena Aku ingin menyelamatkan semua jenis makhluk hidup, maka kamu harus membawa sepasang dari tiap jenis, yaitu satu jantan dan satu betina, supaya setiap jenis binatang juga tetap hidup. 20Sepasang dari masing-masing jenis burung, jenis binatang berkaki empat, jenis binatang melata, dan jenis binatang merayap akan datang kepadamu, agar dapat ikut ke dalam kapal dan tetap terpelihara. 21Kamu juga harus membawa persediaan makanan untuk keluargamu dan untuk semua binatang itu. Simpanlah semuanya di dalam kapal.” 22Maka Nuh melakukan semua yang sudah Allah perintahkan kepadanya. ©2014-2023 oleh Yayasan Alkitab Bahasa Kita dan Pioneer Bible Translators InternationalPelajari Selebihnya Tentang Terjemahan Sederhana Indonesia Tanggal: Kamis, 26 April 2018. Ayat SH: Kejadian 6:1-8. Judul: Tuhan Kok Menyesal. Jumlah manusia semakin banyak di bumi (1). Namun, keadaan tampak semakin kacau. Kekacauan disampaikan dalam bentuk gambaran bahwa tidak adanya pemisah antara anak-anak Allah dan anak-anak perempuan manusia (2). Sebab telah terjadi perkawinan campur di antara Setelah belajar perikop Keturunan Adam, sekarang kita belajar perikop Kejahatan Manusia. Pada perikop ini kita akan melihat beberapa tafsiran mengenai anak-anak Allah yang kawin dengan anak-anak perempuan manusia. Ada yang bilang itu keturunan Set yang saleh kawin dengan keturunan Kain yang fasik. Juga ada yang bilang itu makhluk surgawi mengawini orang di bumi. Juga tafsiran mengenai Roh Allah yang tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia. Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Kejadian Genesis 61 - 8 dengan judul perikop Kejahatan Manusia. Kita belajar perikop Kejahatan Manusia ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa. Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Yuk kita Manusia Kitab Kejadian 61-8 Gen 61 Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, Gen 62 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. Anak-anak Allah benê Elõhîm ... anak-anak perempuan manusia. Kejahatan makin meningkat di semua bidang. Keturunan Kain menjadi makin tidak bertuhan dan kafir. Sebuah bangsa raksasa yang dinamakan "Nefilim" menjadi terkenal. Kata kerja nãpal, "jatuh," dianggap sebagai sumber dari kata benda ini sehingga makhluk-makhluk besar itu dilihat sebagai "orang-orang yang terjatuh." Sebutan benê Elõhîm telah menimbulkan beragam pandangan di kalangan para sarjana. Elõhîm berbentuk jamak. Pada umumnya diterjemahkan menjadi Allah. Namun kata ini juga bisa diterjemahkan menjadi "dewa-dewa," seperti misalnya ketika mengacu kepada dewa-dewa kafir tetangga Israel. Kata ini juga bisa berarti kalangan wujud surgawi yang akrab bersekutu dengan Yehovah, penduduk surga yang memiliki tugas khusus sebagai asisten Allah lih. Ayb. 16. Di dalam beberapa kasus tertentu di dalam Alkitab "anak-anak Allah" dapat diidentifikasi sebagai "malaikat" atau "utusan." Yesus adalah Anak Allah dalam arti yang unik. Orang-orang percaya disebut "anak-anak Allah" karena hubungan mereka dengan Dia. Sekalipun demikian, di dalam Perjanjian Lama, "anak-anak Allah" adalah kelompok makhluk khusus yang merupakan makhluk-makhluk surgawi. Ayat mengenai perkawinan benê Elõhîm dengan anak-anak perempuan manusia telah dijelaskan dengan berbagai cara. Menerjemahkannya secara harfiah akan menghasilkan pernyataan bahwa anggota masyarakat surgawi memilih perempuan-perempuan terpilih dari bumi untuk dinikahi secara sesungguhnya. Ini dapat merupakan satu-satunya penafsiran dari Ayub 16. Di ayat tersebut benê Elõhîm jelas merupakan anggota makhluk-makhluk surgawi milik Allah. S. R. Driver bersikukuh bahwa inilah satu-satunya pengertian yang sah dan tepat yang dapat diterima. Jawaban Yesus kepada orang Saduki, di Matius 2230, tampaknya menjadikan pandangan ini tidak mungkin. Dia mengatakan bahwa malaikat "tidak kawin dan tidak dikawinkan." Pernyataan dalam Kejadian 62 dengan jelas menyebutkan bahwa yang dimaksudkan adalah pernikahan yang permanen. Sejumlah perempuan dipilih dan dipaksa untuk menjadi bagian dalam hubungan yang tidak wajar tersebut. Para penelaah Alkitab yang menolak gagasan ini berusaha untuk menerangkannya dengan cara yang lain. Beberapa di antaranya mengatakan bahwa yang dikemukakan adalah persekutuan di antara keturunan Set yang saleh dengan keturunan Kain yang fasik. Lainnya lagi beranggapan bahwa kata-kata ini mengacu kepada pernikahan di antara orang-orang kelas atas dalam masyarakat dengan orang dari kalangan yang lebih rendah. Mengingat fakta-fakta yang ada dan penerjemahan yang tepat dari nas, kami berkesimpulan bahwa beberapa orang laki-laki dari kalangan surgawi malaikat atau utusan benar-benar beristrikan perempuan bumi. Mereka memakai kekuatan lebih besar untuk memaksa perempuan-perempuan tersebut mengikuti kehendak mereka. "Anak-anak Allah" itu tidak bisa dilawan bdg. II Ptr. 24; Yud. 6. Gen 63 Berfirmanlah TUHAN "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja." Roh rûah-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal yãdôn di dalam manusia. Kata kerja Ibrani ini dapat diterjemahkan menjadi berusaha bersama atau tinggal di dalam. Terjemahan pertama akan menampilkan Allah sebagai terus-menerus memakai kekuatan terhadap manusia pemberontak untuk mencegahnya agar tidak ke luar batas dan untuk menjaganya dari kehancuran menyeluruh akibat perilakunya yang penuh dosa. Pandangan kedua akan menampilkan Allah sebagai berniat untuk menarik kembali napas kehidupan yang vital dari manusia sehingga, tentu saja, mengakibatkan kematian. Kata Ibrani dûn atau dîn menunjuk kepada kehidupan yang terungkap dalam tindakan atau dalam fakta-fakta berupa kekuatan. Menurut penafsiran pertama, roh rûah dipahami sebagai prinsip etika yang membatasi atau mengendalikan makhluk ciptaan, yang menghasilkan perilaku etis. Menurut penafsiran kedua, roh rûah dipahami sebagai prinsip vital yang diberikan kepada segumpal tanah liat yang mati agar menjadi hidup, bermotivasi dan memiliki kekuatan. Pada saat rûah tersebut diambil oleh tangan ilahi, lengkap sudah hukuman atas manusia. Pernyataan ilahi ini diutarakan oleh Yehovah ketika Dia menjumpai makhluk-makhluk ciptaan-Nya dikuasai oleh dosa. Allahlah yang menyatakan bahwa Ia harus meninggalkan manusia untuk mengalami kematian. Dosa telah menggerakkan kekuatan yang menghasilkan kematian. Gen 64 Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan. Gen 65 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, Gen 66 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Kejahatan ra'at ... menyesal nãham . . memilukan ãsãb. Kemerosotan moral sudah menyebar luas. Kemerosotan itu bersifat batiniah, berkesinambungan dan sudah menjadi kebiasaan. Manusia rusak sepenuhnya, buruk hati dan perilakunya. Tidak ada yang baik di dalam dirinya. Seluruh kecenderungan hati dan pikirannya sama sekali di luar kehendak Yehovah. Manusia bertakhta. Allah dilupakan atau ditentang secara terang-terangan. Nãham dalam bentuk niphal melukiskan kasih Allah yang telah menderita kekecewaan yang mengenaskan. Secara harfiah, yang dimaksudkan ialah menarik napas panjang dalam penderitaan yang amat mendalam. Semua maksud dan rencana Allah telah gagal untuk menghasilkan buah yang berharga sebagaimana yang Ia harapkan, sebab dicegah oleh manusia berdosa. Ãsãb dalam bentuk hithpael berarti tertusuk atau mengalami penusukan. Dengan demikian, pernyataan ini mengatakan bahwa Allah mengalami kepedihan yang menusuk hati-Nya menyaksikan kemerosotan moral tragis yang dihasilkan dosa. Pekerjaan tangan-Nya telah dicemarkan dan dihancurkan. Melalui itu semua, kasih Allah bersinar dengan cemerlang bahkan ketika gemuruh hukuman ilahi mulai mengancam manusia di bumi. Gen 67 Berfirmanlah TUHAN "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka." Menghapuskan mahâ; menghancurkan. Kata kerja ini menunjuk kepada suatu gerakan yang menghapuskan atau memusnahkan secara menyeluruh. Tindakan ini dirancang untuk menghancurkan setiap makhluk hidup yang menghalangi. Penghancuran menyeluruh akan dilaksanakan. Tidak ada yang akan dikecualikan. Gen 68 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia hèn. Di antara sekian banyak orang yang tidak terhitung di bumi hanya satu orang yang layak untuk menerima kasih karunia Allah. Kata kasih karunia setidak-tidaknya pasti berarti "perkenan" atau "penerimaan," dan mungkin mengandung makna yang lebih kaya. Kasih karunia merupakan wujud dari kasih dan kemurahan. Penganugerahan kasih karunia Allah kepada Nuh menunjukkan bahwa pada hari-hari yang akan datang ada kehidupan dan harapan yang baru bagi umat manusia. Perikop selanjutnya Riwayat Nuh, seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya. Lihat Daftar Perikop Kitab Kejadian. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001.Hal. 373 10 Tafsiran Kej. 1:1- 4:26 11 Dr. Walter Lempp. Tafsiran Alkitab Kitab Kejadian 5:1- 12:3. 1997: Jakarta, BPK GUNUNG MULIA. Hal 31-32 5 Pandangan lain mengatakan bahwa anak-anak Allah ialah Semua orang saleh yang datang melakukan ibadat di hadirat Tuhan.
Genèse 66 - Bible annotée par Gaebelein CHAPITRE 61-8 La corruption croissante _1. Les fils de Dieu et les filles des hommes Genèse 61 _ 2. L'avertissement de Jéhovah Genèse 63 3. Augmentation de la méchanceté Genèse 64 ... Genèse 66 - Commentaire Biblique de Jean Calvin 6. _ Et il s'est repenti du Seigneur d'avoir fait l'homme sur la terre _ La repentance qui est ici attribué à Dieu ne lui appartient pas proprement, mais se réfère à notre compréhension de lui. Car p... Genèse 66 - Commentaire Biblique de John Gill Et il repenta le Seigneur qu'il avait fait de l'homme sur la terre, à cause de la méchanceté de l'homme, la méchanceté de son cœur et la méchanceté de sa vie et de sa conversation, qui était si généra... Genèse 66 - Commentaire biblique de l'exposant Nicoll L'INONDATION Genèse 51 ; Genèse 61 ; Genèse 71 ; Genèse 81 ; Genèse 91 Le premier grand événement qui s'imprima de façon indélébile dans la mémoire du monde primitif fut le Déluge. Il y a tout l... Genèse 66 - Commentaire Biblique de la chaire EXPOSITION Genèse 61, Genèse 62 Et c'est arrivé. Littéralement, c'était; non pas en séquence immédiate avec le chapitre précédent, mais à un moment antérieur de la période antédiluvienne; peut-être... Genèse 66 - Commentaire Biblique de Matthew Henry 1-7 La chose la plus remarquable concernant le vieux monde, c'est sa destruction par le déluge ou l'inondation. On nous parle de l'iniquité abondante de ce monde méchant la juste colère de Dieu et sa... Genèse 66 - Commentaire Biblique de Scofield S'EST REPENTI DU SEIGNEUR _ Voir Scofield; Zacharie 814. _... Genèse 66 - Commentaire Biblique par Albert Barnes - La croissance du péché 3. דון dı̂yn Soyez abattu, efforcez-vous, soumettez, jugez. בשׁגם bāshagām "dans la mesure où aussi." Le rendu "dans leur erreur" nécessite le pointage בשׁגם b e shāgām,... Genèse 66 - Commentaire complet de John Trapp Et l'Éternel se repentit d'avoir fait l'homme sur la terre, et cela l'affligea au cœur. Ver. 6. _Et cela se repentit du Seigneur, etc., et cela l'affligea. _] Ces choses sont dites de Dieu , à la man... Genèse 66 - Commentaire critique et explicatif sur toute la Bible _AND IT REPENTED THE LORD THAT HE HAD MADE MAN ON THE EARTH, AND IT GRIEVED HIM AT HIS No JFB commentary on this verse.... Genèse 66 - Commentaire d'Arthur Peake sur la Bible L'INONDATION. Cette section a été très habilement composée à partir de J et de P. Il y a de nombreuses répétitions Genèse 65 et Genèse 612 f.; Genèse 77 et Genèse 713 ; Genèse 711 et Genèse 71... Genèse 66 - Commentaire de Coke sur la Sainte Bible ELLE SE REPENTIT DU SEIGNEUR — ELLE L'AFFLIGEA DANS SON CŒUR — Toutes les choses passées, présentes et futures sont ouvertes à la fois à la vue de l'Esprit divin », dit le Dr Clarke ; et donc qu'il... Genèse 66 - Commentaire de Dummelow sur la Bible L'INONDATION Ce récit enregistre le jugement de Dieu sur les ancêtres pécheurs de l'humanité, et sa préservation d'une famille juste, dans laquelle les desseins divins pour les hommes pourraient être... Genèse 66 - Commentaire de Frederick Brotherton Meyer LA MÉCHANCETÉ DES HOMMES Genèse 525 ; Genèse 61 Quand un fils naquit à Lémec, il le nomma Noé, ce qui signifie _Repos. _ Il pensait que le garçon grandirait pour partager et alléger la fatigue... Genèse 66 - Commentaire de Joseph Benson sur l'Ancien et le Nouveau Testament _Il s'est repenti du Seigneur, il l'a affligé en son cœur A_ proprement parler, Dieu ne peut pas se repentir, Nombres 2319 ; 1 Samuel 1511 ; car il est parfaitement sage et immuable dans sa nature e... Genèse 66 - Commentaire de la Bible d'étude de Genève Et il g se repentit de l'Éternel d'avoir fait l'homme sur la terre, et cela l'affligea dans son cœur. g Dieu ne se repent jamais, mais il parle en termes humains, parce qu'il l'a détruit, et d'un... Genèse 66 - Commentaire de la Bible du sermon Gén. 6-7 Une longue période s'est écoulée entre le début de la construction de l'arche et le déluge réel. Pendant cette période, nous remarquons 1 la force de la foi de Noé. Dieu lui a parlé d'un... Genèse 66 - Commentaire de la chaire de l'église de James Nisbet _UN AFFAIRE AFFICHABLE_ Et Dieu vit que la méchanceté de l'homme était grande sur la terre, et que toute imagination des pensées de son cœur n'était que mauvaise continuellement », etc. Genèse 65... Genèse 66 - Commentaire de Leslie M. Grant sur la Bible LA DÉGRADATION DE L'HOMME À LA CORRUPTION ET À LA VIOLENCE Il ne fallut pas longtemps avant que l'humanité se multiplie considérablement sur terre, et les effets terribles du péché se multiplient ave... Genèse 66 - Commentaire de Peter Pett sur la Bible 'Et Yahweh regretta d'avoir fait l'homme sur la terre ou "les hommes de la terre" et cela l'attrista jusqu'au cœur.' Cet anthropomorphisme est une manière de démontrer le regret de Dieu face à la s... Genèse 66 - Commentaire de Sutcliffe sur l'Ancien et le Nouveau Testament Genèse 62 . _Fils de Dieu. _Certains comprennent cette expression des fils de Seth, qui se sont mariés avec les filles de Caïn, mais n'attribuent aucune raison pour qu'ils soient appelés _filles des... Genèse 66 - Commentaire Homilétique Complet du Prédicateur NOTES CRITIQUES.— Genèse 62 . Fils de Dieu.]—Qu'il s'agisse d'anges, c'est une opinion qui, c'est bien connu, a été soutenue depuis les temps anciens, à la fois par les Juifs et les Chrétiens. De ce... Genèse 66 - Commentaire Populaire de la Bible de Kretzmann Dieu décide de détruire l'homme... Genèse 66 - Commentaire sur les puits d'eau vive LA TERRE CORROMPUE Genèse 61 MOTS D'INTRODUCTION Alors que nous approchons de l'histoire du déluge, que Dieu a envoyé en jugement sur la terre, qui était corrompue devant Dieu et remplie de violen... Genèse 66 - Exposition de G. Campbell Morgan sur la Bible entière Au fil des siècles, la dégénérescence de l'individu et de la famille est devenue celle de la société. Il y avait eu un mélange entre les descendants de Caïn et ceux de Seth, résultant en les Nephilim.... Genèse 66 - Hawker's Poor man's commentaire Et l'Éternel se repentit d'avoir fait l'homme sur la terre, et cela l'affligea au cœur. Par cette expression, on ne peut entendre aucun changement dans l'esprit de Dieu, mais seulement un changement... Genèse 66 - Horae Homileticae de Charles Simeon DISCOURS 14 LA DÉTERMINATION DE DIEU POUR DÉTRUISER L'HOMME Genèse 66 . _Et le Seigneur se repentit d'avoir fait l'homme sur la terre, et cela l'affligea dans son cœur. Et le Seigneur dit Je dé... Genèse 66 - L'illustrateur biblique _Dieu vit que la méchanceté de l'homme était grande sur la UN MONDE DÉGÉNÉRÉ 1 _. _L'unité organique de la société est favorable à la propagation du mal moral. 2. La volonté native de l'âme... Genèse 66 - Le Commentaire Catholique de la Bible de George Haydock _Il se repentit, &c. Dieu, qui est immuable, n'est pas capable de repentir, de chagrin ou de toute autre passion. Mais ces expressions sont utilisées pour déclarer l'énormité des péchés des hommes, ce... Genèse 66 - Notes de la Bible Companion de Bullinger REPENTI . la figure de style _Anthropopatheia. _App-6. SEIGNEUR . Jéhovah, dans sa relation d'alliance avec l'humanité.... Genèse 66 - Notes explicatives de Wesley Et le Seigneur se repentit d'avoir fait l'homme sur la terre — D'avoir fait une créature dotée de si nobles pouvoirs, et de l'avoir mis sur cette terre, qu'il a construite et aménagée exprès pour être... Genèse 66 - Trésor de la connaissance des Écritures repenti. Exode 3214 Nombres 2319 Deutéronome 3236 Nombres 2319, 1 Samuel 1511 1 Samuel 1529 2 Samuel 2416 1 Chroniques 2115 Psaume 10645...
Yang kedua ditafsirkan "TUHAN berduka di dalam hatiNya" (BDB 780, KB 864, Kej 34:7; 45:5 ). Allah sering dikatakan dalam Alkitab sebagai merasa sedih atau menyesali (lih. Yoh 7:19-23 1Kor 9:9 Kej 6:9 Kej 11:10,27 Kej 25:12,19. Kejadian mencatat penciptaan, permulaan sejarah manusia, dan asal mula umat Ibrani dan perjanjian Allah dengan mereka mewakili Kapolri Jenderal Timur Pradopo. 1 Angka-angka ini bukanlah sesuatu yang biasa, tetapi ini menunjukan bahwa manusia semakin hari semakin jahat. Bukan hanya di Indonesia, masih banyak negara-negara lain pula yang memiliki tingkat kejahatan yang lebih tinggi dari Indonesia. Namun dari data statistic Indonesia sudah cukup menunjukan bahwa kejahatan manusia terus berlangsung hingga saat ini. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana sikap Allah akan kejahatan yang demikian terjadi, apakah Allah adalah Allah yang tidak perduli akan kejahatan manusia yang samakin meningkat setiap harinya? Perspektif inilah kemudian yang akan dibahas oleh penulis. Masalah kejahatan seakan-akan membuat sebagian orang meragukan bahwa Allah turut mengontrol keadaan dunia ini. Jika memang Allah mengontrol dunia, mengapa kejahatan masih saja terjadi dan mengapa Allah tidak turut mengambil bagian untuk menghentikan kejahatan tersebut? 61 Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, q dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, 6:2 maka anak-anak Allah 1 r melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia s itu cantik-cantik, t lalu mereka mengambil isteri u dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. 6:3 Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku v Mengimani Allah berarti mengambil keputusan untuk memilih antara hidup bergaul dengan Allah atau hidup dalam dosa. Taat kepada Allah atau melawan Allah. Terang atau gelap. Hitam atau putih. Dalam hal beriman tidak ada wilayah abu – abu, karena Allah tidak kompromi dengan dosa. Kejadian 61-8 yang menjadi bagian pembacaan Alkitab bagi kita hari ini mengisahkan tentang kejahatan manusia karena manusia yang memilih untuk tidak taat. Kehidupan manusia menjadi rusak karena pilihan manusia sendiri. Padahal ketika Allah menciptakan langit dan bumi dalam Kejadian 1, setiap karya penciptaan Allah selalu diakhiri dengan sebuah kesimpulan “Allah melihat bahwa semuanya itu baik”. Kejadian 110,12,18,21,25. Terlebih manusia yang dijadikan segambar dan serupa dengan Allah. Manusia menjadi makhluk termulia dan puncak seluruh penciptaan Allah. Manusia bahkan diberi kuasa untuk mengusahakan dan memelihara alam ciptaan Allah. Allah menjadikan manusia dalam keberadaan sungguh amat baik Kej. 131. Tentunya, Allah mengharapkan manusia hidup secara baik sesuai maksud Allah. Tetapi manusia ternyata jatuh ke dalam dosa karena tergoda dan memilih tidak taat kepada perintah Allah Kejadian 3. Akibatnya Allah menghalau manusia dari hadapanNya. Dan yang sangat memprihatinkan adalah manusia yang telah jatuh ke dalam dosa tetap memilih hidup dalam dosa. Dosa menjadi candu yang meracuni dan merusak hidup manusia. Dalam pembacaan kita ini digambarkan betapa manusia mulai bertambah jumlahnya tetapi juga manusia terus menerus hidup dalam dosa dan kejahatan semakin bertambah. Anak – anak Allah yang mestinya hidup dalam ketaatan kepada Allah justru tergoda dengan anak – anak perempuan manusia yang hidup dalam dosa. Ketika anak – anak Allah melihat kecantikan para perempuan manusia, mereka mengambil para perempuan itu sebagai istrinya, siapa saja yang mereka sukai. Model perkawinan yang dibangun secara sembarangan dan karena keinginan nafsu birahi, telah melahirkan anak-anak yang disebut pada ayat 4, orang-orang yang gagah perkasa dan gagah berani, namun perkasa dan berani untuk melakukan kejahatan. Allah dilupakan atau ditentang secara terang-terangan. Kejahatan manusia semakin besar di bumi. Kata “kejahatan” diterjemahkan dari kata Ibrani “ra” yang menunjuk kepada tingkah laku yang tidak diperkenankan oleh Tuhan. Pekerjaan tangan Allah telah dicemarkan manusia. Gambar Allah itu telah dihancurkan oleh karena dosa. Betapa besarnya kejahatan manusia sehingga disebutkan pada ayat 6 bahwa Allah menyesal telah menjadikan manusia. Kata “menyesal” dalam teks ini memiliki pengertian bahwa Allah menjadi sedih dan tersakiti oeh karena dosa yang telah dan tengah diperbuat oleh umat-Nya. Dan kesedihan atau kesakitan yang dialami oleh Allah itu disebabkan oleh dosa manusia yang memperburuk dan merusakkan gambar Allah. Di tengah situasi dan kondisi yang penuh dengan kejahatan, Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan. Nuh hidup bergaul dengan Tuhan. Nuh tidak ikut arus zaman itu, meskipun arus dan godaan kejahatan begitu besar. Nuh tetap hidup benar di mata Tuhan. Melalui Nuh maka peradaban dan kelangsungan manusia dipulihkan kembali oleh Allah. Allah menghukum manusia yang hidup penuh kejahatan dan dosa dengan cara menghapuskan manusia dari muka bumi melalui air bah. Tetapi Nuh dihormati Allah karena ia hidup bergaul dengan Allah. Siapa yang bergaul dengan Allah tidak akan terhapus dari hadapan Tuhan, tetapi siapa yang hidup melawan Allah dan menikmati kubangan dosa akan dihapuskan hidupnya oleh Tuhan. Di dalam Kristus kita sudah memperoleh kasih karunia Allah. Sehingga kita diselamatkan dari dosa. Tapi sayangnya masih ada orang Kristen yang tetap menyukai dosa. Dalam Kejadian 6 ini, sifat dosa manusia dengan terang-terangan ditunjukkan dalam dua hal utama nafsu seksual ayat 2 dan kekerasan ayat 11. Sampai sekarang arus dosa itu malah semakin hebat dan kuat. Kebejatan manusia tidak berubah; nafsu dan kekerasan seolah - oleh menjadi trend. Perilaku amoral, kefasikan, pornografi, dan kekerasan menguasai masyarakat kita tanpa memandang usia. Dan kita masih terlalu menikmati dosa – dosa itu ibarat babi yang selalu asyik menikmati kubangan lumpur. Domba dan babi memang sama – sama hewan tetapi keduanya memiliki tabiat yang sangat berbeda. Jika domba jatuh ke dalam kubangan lumpur maka secara spontan ia akan berusaha keluar dari kubangan lumpur itu karena domba adalah binatang yang tidak suka dengan hal yang kotor. Berbeda dengan babi. Babi kalau jatuh ke dalam kubangan Lumpur. Justru makin asyik menikmati kubangan Lumpur itu dan tidak berinisiatif untuk ke luar dari kubangan lumpur karena memang babi adalah binatang yang suka dengan kubangan lumpur yang kotor. Simbol bagi kita sebagai gereja adalah Domba dan bukan Babi. Kita bisa jatuh ke dalam dosa tetapi mesti segera bangkit dan bertobat dari dosa. Jangan meniru kelakuan Babi yang selalu menikmati dosa, menganggap dosa biasa – biasa saja dan tetap terikat dalam belenggu dosa miras, narkoba, seks bebas, candu digital, dan mengabaikan Tuhan. Ingatlah saudaraku, murka Tuhan menghukum manusia dapat terjadi kapan dan dimana saja bagi mereka yang melakukan kesalahan dan dosa, terutama dosa karena tidak dapat menempatkan diri sebagai anak-anak Allah di tengah kehidupan duniawi yang jahat. Oleh sebab itu hari ini kita diperhadapkan pada pilihan iman. Manakah yang kita pilih hidup taat atau melawan ? Menjadi Terang atau menikmati Gelap ? Beroleh hukuman atau mendapat kasih karunia? Bila kita sudah mendapatkan kasih karunia dalam Kristus, marilah memelihara iman dengan hidup berkenan kepada Allah meskipun kita berada di tengah – tengah angkatan yang bengkok hatinya. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati. Teks -- Lukas 8:16-18 (TB) 8:16 "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya . 8:17 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak
6Kejahatan manusia61-8 1Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, 2maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. 3Berfirmanlah Tuhan ”Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.” 4Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan. 5 Mat. 2437; Luk. 1726; 1Ptr. 320 Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, 6maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. 7Berfirmanlah Tuhan ”Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.” 8Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Nuh69-22 9 2Ptr. 25 Inilah riwayat Nuh Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah. 10Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki Sem, Ham dan Yafet. 11Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. 12Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. 13Berfirmanlah Allah kepada Nuh ”Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi. 14Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam. 15Beginilah engkau harus membuat bahtera itu tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya. 16Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas. 17Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa. 18Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu. 19Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa. 20Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang satu pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya. 21Dan engkau, bawalah bagimu segala apa yang dapat dimakan; kumpulkanlah itu padamu untuk menjadi makanan bagimu dan bagi mereka.” 22Ibr. 117 Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya. Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru
Kejadian 9:18-29. 9:18 Anak-anak Nuh yang keluar dari bahtera ialah Sem, Ham dan Yafet; n Ham adalah bapa Kanaan. o 9:19 Yang tiga inilah anak-anak Nuh, p dan dari mereka inilah tersebar penduduk seluruh bumi. q 9:20 Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur. 9:21 Setelah ia minum anggur, r mabuklah ia 1 dan ia telanjang Eksposisi Kitab Kejadian oleh Pdt. Budi Asali MDiv. KEJADIAN 61-8 I Dosa / kejahatan manusia. Dosa / kejahatan manusia makin menjadi-jadi. Ini terlihat dari A Ay 2 yang berbunyi “maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka”. 1 Ada macam-macam penafsiran tentang anak-anak Allah yang mengambil istri anak-anak perempuan manusia dalam ay 2 ini. a anak Allah’ artinya orang yang berkedudukan tinggi’, sedangkan anak perempuan manusia’ artinya orang yang berkedudukan rendah’. Tetapi tidak ada dasar penafsiran seperti itu, karena dalam Kitab Suci memang kata-kata itu tidak pernah diartikan seperti itu. b anak Allah’ artinya malaikat’, sedangkan anak perempuan manusia’ artinya manusia’. Jadi di sini dianggap terjadi perkawinan antara malaikat dan manusia. Hal-hal yang dianggap mendukung pandangan ini malaikat sering disebut anak Allah’ Ayub 16 21 387 Daniel 325,28. 2Pet 24 & Yudas 4 dianggap menunjuk pada saat ini. Tetapi saya menganggap bahwa ayat-ayat ini menunjuk pada kejatuhan pertama dari malaikat. Dari perkawinan ini lahir raksasa’ ay 4. Tetapi ini salah penafsiran. Nanti kita bisa lihat penafsiran yang benar tentang ay 4 ini. Hal-hal yang tidak memungkinkan pandangan ini ¨ malaikat tidak kawin Mat 2230. ¨ Ay 2 itu mengatakan mengambil istri’, bukan sekedar melakukan hubungan sex. Ini lebih-lebih tidak mungkin dilakukan oleh malaikat. ¨ Dalam ay 3,6,7 yang dihukum adalah manusianya saja, malaikatnya tidak. c anak Allah’ menunjuk kepada orang percaya’ keturunan Set, sedangkan anak perempuan manusia’ menunjuk kepada orang yang tidak percaya’ keturunan Kain / orang-orang diluar keturunan Set. Hal-hal yang mendukung pandangan ini orang percaya memang selalu disebut anak Allah’ Ul 141 325,6 Yes 12,3 Hos 110 Yoh 112 1 Yoh 31 dsb. Penafsiran ini lebih cocok dengan kontext. Manusia mula-mula satu kesatuan, lalu memecah menjadi dua yaitu keturunan Kain Kej 4 dan keturunan Set Kej 5, tetapi sekarang dalam Kej 6 membaur lagi. Keturunan Set disebut anak Allah’. Ini sesuai dengan kata-kata Hawa waktu Set dilahirkan Kej 425. Saya percaya pada pandangan yang ke 3 ini. 2 Mereka kawin hanya melihat kecantikannya saja ay 2. Ini perkawinan yang hanya dilandasi hawa nafsu saja Bdk. Amsal 3130. 3 Kata-kata siapa saja yang disukai mereka’ ay 2 jelas menunjukkan bahwa dalam persoalan perkawinan itu mereka hidup semau mereka, tanpa mempedulikan kehendak / kemuliaan Allah. Penerapan Perkawinan adalah salah satu hal yang paling menyebabkan orang kristen bertindak / mengambil keputusan tanpa mempedulikan Allah / Firman Allah! Misalnya dengan mengawini orang yang tidak seiman, dan dengan demikian menentang 2Kor 614. Atau dengan mengambil istri lagi selagi istri pertamanya masih hidup. Tidak heran bahwa ada pepatah yang berkata “Love is blind” = cinta itu buta. Karena itu hati-hatilah dalam persoalan perkawinan! Bagaimanapun hebatnya orang yang saudara cintai itu, ia belum pernah dan mungkin tidak akan mau mati di salib bagi saudara. Tetapi Yesus mau dan sudah melakukan hal itu. Karena itu utamakan Yesus lebih dari orang kepada siapa saudara jatuh cinta. B Ay 4 yang berbunyi “Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan”. 1 orang-orang raksasa’. KJV giants’ = raksasa. RSV/NIV/NASB the Nephilim’ [ini bukan terjemahan tetapi transliteration menuliskan kata Ibraninya dengan huruf Latin]. Terjemahan giants / raksasa’ ini timbul karena diambil dari Septuaginta / LXX Perjanjian Lama yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani yang menterjemahkan GIGANTES. dihubungkan dengan Bil 1333 yang dalam versi NIV menterjemahkan sebagai berikut “We saw the Nephilim there the descendants of Anak come from the Nephilim. We seemed like grasshoppers in our own eyes, and we looked the same to them” [= Kami melihat orang-orang Nephilim di sana keturunan Anak datang / muncul dari orang Nephilim. Kami kelihatan seperti belalang dalam mata kami sendiri, dan kami kelihatan sama bagi mereka]. Terjemahan ini memang menunjukkan bahwa orang Nephilim itu pasti sangat besar / raksasa. Tetapi ada kemungkinan penafsiran yang lain Kata bahasa Ibrani NEPHILIM berasal dari akar kata NAPHAL yang bisa berarti a to fall’ = jatuh. Mungkin semua orang yang bertemu mereka jatuh tersungkur karena takut kepada mereka. b to fall upon / to attack’ = menyerang. Jadi, NEPHILIM berarti penyerang, bandit, perampok. Kedua arti ini bisa digabungkan. Jadi, kata NEPHILIM menunjuk kepada perampok-perampok yang ditakuti orang. Penafsiran ini lebih cocok dengan kontext dibandingkan dengan penafsiran di atas yang mengatakan bahwa NEPHILIM adalah raksasa. Kontext Kej 6 ini berbicara soal dosa manusia secara moral. Kalau tahu-tahu ay 4 ini berbicara tentang ukuran tubuh, itu tidak sesuai dengan kontext atau tidak berhubungan dengan kontext. Tetapi kalau NEPHILIM diartikan perampok, itu sesuai dengan kontext. 2 orang-orang gagah perkasa’ ay 4. Ini menunjukan bahwa mereka adalah orang-orang yang mempunyai kekuatan fisik atau kepandaian berkelahi yang hebat. 3 orang-orang kenamaan’. Ini menunjukkan bahwa mereka terkenal karena jahatnya. Jadi, arti ay 4 seluruhnya ialah pada waktu itu sudah ada perampok-perampok, tetapi lalu dengan adanya perkawinan campuran antara orang percaya dan orang tidak percaya, lalu lahir lagi orang-orang yang sejenis dengan perampok-perampok itu. Jadi, perkawinan campuran itu menyebabkan orang berdosa makin banyak! C Ay 5 yang berbunyi “Ketika dilihat TUHAN bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, ...”. 1 Hati’ adalah pusat aktivitas pikiran manusia. Jadi, yang rusak adalah sumbernya! Kalau hati yang merupakan sumber itu rusak, maka seluruh kehidupan menjadi rusak. Bandingkan ini dengan Mark 720-23 yang berbunyi “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang”. 2 Perhatikan 3 kata yang menunjukkan penekanan ay 5 ini segala’ bukan hanya sebagian’. selalu’ bukan hanya kadang-kadang’. semata-mata’. Kej 65 ini secara jelas menunjukkan bahwa manusia berdosa di luar Kristus hanya bisa berbuat dosa, dosa, dan dosa. Mereka tidak bisa berbuat baik barang sedikitpun. Ini mendukung point pertama yang membedakan Calvinisme dengan Arminianisme, yaitu doktrin TOTAL DEPRAVITY, yang mengajarkan bahwa manusia berdosa itu bejad secara total, sehingga tanpa pekerjaan dan pertolongan Tuhan, mereka sama sekali tidak bisa berbuat baik bdk. Kej 821 Maz 584 Yes 646 Yer 422 Yer 1323 Mat 716-18 Yoh 834 Yoh 154-5 Ro 616-17,20-21 Ro 718-19 Ro 87-8 Tit 115. 3 Ini betul-betul kontras dengan kata-kata sungguh amat baik’ dalam Kej 131. Dosa sudah merusak segala-galanya! 4 Karena kawin campur, semua jadi bejad. Pada waktu terjadi perkawinan campuran, bukan grup bejad yang menjadi baik, tetapi grup baik yang menjadi bejad. Kalau saudara membina hubungan dengan orang kafir / kristen KTP, dan berharap bahwa orang itu akan menjadi kristen, hati-hatilah supaya bukan sebaliknya yang terjadi, yaitu saudara yang menjadi kafir! II Sikap / tindakan Tuhan terhadap dosa. 1 Allah memberi waktu 120 tahun untuk bertobat. Perhatikan ay 3 tinggal’. RSV abide’ = tinggal. NIV contend with’ = berjuang, menghadapi. KJV/NASB strive with’ = berjuang, berusaha keras. Jadi arti bagian ini adalah Roh Kudus tak akan bekerja dalam diri manusia menegur, mengekang dari dosa, dsb untuk selama-lamanya. Karena manusia adalah daging’. Roh’ dikontraskan dengan daging’. Karena manusia berdosa, Roh Kudus tidak akan selama-lamanya bekerja dalam diri manusia. umurnya akan 120 tahun saja’. Ada dua penafsiran tentang bagian ini * Usia manusia yang tadinya ratusan tahun Kej 5 dipotong sehingga hanya tinggal 120 tahun. Keberatan Teori ini tidak mungkin karena dalam Kej 1110-26; 257; 479,28 usia manusia masih diatas 120 tahun. Juga penafsiran ini tidak sesuai dengan arah ayat itu. * Tuhan memberi waktu 120 tahun sebelum menjatuhkan hukuman. Problem dengan teori ini Kej 532 - Kej 711 hanya 100 tahun. Penyelesaian kemungkinan-kemungkinannya Ş waktu yang 120 tahun itu dipotong lagi 20 tahun karena dosa makin banyak. Ş Bilangan 500 dalam Kej 532 adalah pembulatan seharusnya 480. Ş Kej 63 terjadi 20 tahun sebelum Kej 532. Jadi, inilah tindakan pertama dari Allah. Ia memberi waktu 120 tahun untuk bertobat! 2 Allah menyesal / pilu hatiNya ay 6,7. Kitab Suci sering mengatakan Allah menyesal’ Kel 3214 Yer 187-10; Yer 263,13,19 Yunus 310 1Sam 1511. Tetapi Kitab Suci juga mengatakan Allah tak mungkin menyesal’ Bil 319 1Sam 1529. Penjelasan / pengharmonisan a Kata-kata Allah menyesal’ adalah Anthropopathy = bahasa yang mengambarkan Allah dengan perasaan-perasaan manusia. Kitab Suci sering menggunakan bahasa Anthropomorphism = bahasa yang menggam­barkan Allah seakan-akan Ia adalah manusia dan Anthropopathy = bahasa yang menggambarkan Allah dengan perasaan-perasaan manusia. Kalau Kitab Suci menggunakan bahasa Anthropomorphism, maka tidak boleh diartikan betul-betul demikian. Misalnya kalau dikatakan tangan Allah tidak kurang panjang’ Yes 591, atau pada waktu dikatakan mata TUHAN ada di segala tempat’ Amsal 153. Ini tentu tidak berarti bahwa Allah betul-betul mempu-nyai tangan / mata. Ingat bahwa Allah adalah Roh Yoh 424. Demikian juga pada waktu Kitab Suci menggunakan Anthropopathy / menggambarkan Allah menggunakan perasaan-perasaan manusia, kita tidak boleh mengartikan bahwa Allahnya betul-betul seperti itu. Contohnya adalah ayat-ayat yang menunjukkan Allah menyesal’ ini. Perlu saudara ingat bahwa manusia bisa menyesal, karena ia tidak maha tahu. Misalnya, seorang laki-laki melihat seorang gadis dan ia menyangka gadis itu seorang yang layak ia peristri. Tetapi setelah menikah, barulah ia tahu akan adanya banyak hal jelek dalam diri istrinya itu yang tadinya tidak ia ketahui. Ini menyebabkan ia lalu menyesal telah memperistri gadis itu. Tetapi Allah itu maha tahu, sehingga dari semula Ia telah tahu segala sesuatu yang akan terjadi. Karena itu tidak mungkin Ia bisa menyesal! Kalau Kitab Suci mengatakan bahwa Allah menyesal karena terjadinya sesuatu hal, maka maksudnya hanyalah menunjukkan bahwa hal itu tidak menyenangkan Allah. b Ini dilihat dari sudut pandang manusia. Illustrasi Ada seorang sutradara yang menyusun naskah untuk sandiwara, dan ia juga sekaligus menjadi salah satu pemain sandiwara tersebut. Dalam sandiwara itu ditunjukkan bahwa ia mau makan, tetapi tiba-tiba ada telpon, sehingga ia lalu tidak jadi makan. Dari sudut penonton, pemain sandiwara itu berubah piki­ran / rencana. Tetapi kalau ditinjau dari sudut naskah / sutradara, ia sama sekali tidak berubah dari rencana semula, karena dalam naskah sudah direncanakan bahwa ia mau makan, lalu ada telpon, lalu ia mengubah rencana / pikirannya, dsb. Pada waktu Kitab Suci berkata Allah menyesal’ maka memang dari sudut manusia Allahnya menyesal / mengubah rencanaNya. Tetapi dari sudut Allah / Rencana Allah sebetulnya tidak ada perubahan, karena semua perubahan / penyesalan itu sudah direncanakan oleh Allah. c Ini diberikan untuk menunjukkan kebencian / ketidaksenangan Allah kepada dosa. 3 Allah memutuskan untuk memusnahkan manusia dan binatang ay 7. Kuciptakan’, menjadikan’ ay 7 memberikan hak kepada Allah untuk memusnahkan. binatang ikut dimusnahkan untuk menunjukkan kebencian Allah kepada dosa. ikan tidak ikut musnah bdk. Kej 721-23 karena pemusnahannya menggunakan air bah. kawin campurlah yang menyebabkan ini semua! Masihkah saudara menganggap remeh dosa kawin campur? III Kasih karunia Allah ay 8. Puji Tuhan bahwa semua ini tidak berakhir dengan ay 7! Masih ada ay 8! Nuh mendapatkan kasih karunia Allah. Karena apa Nuh dan istri dan 3 anak laki-laki dan 3 menantu selamat? Karena kasih karunia Allah! Manusia berdosa, Allah menghukum. Tetapi ada sebagian manusia kepada siapa Allah memberikan kasih karuniaNya sehingga mereka diselamatkan. Andaikata Nuh dan keluarganya tidak mendapatkan kasih karunia Allah, maka merekapun pasti akan binasa. Kalau saudara sekarang bisa percaya / ikut Yesus dan diselamatkan, itu hanya karena kasih karunia Allah Ef 28,9. Apakah tanggapan saudara terhadap kasih karunia itu? Maukah saudara senantiasa bersyukur / memuji Tuhan? Maukah saudara hidup bagi Tuhan? Maukah saudara mengutamakan Tuhan dalam hidup saudara? Maukah sudara selalu berusaha menyenangkan / memuliakan Allah? -AMIN- Author Pdt. Budi Asali, E-mail [email protected] e-mail us at [email protected] Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube Channel Live Streaming Youtube / budi asali .
  • 4mmxkd6b83.pages.dev/702
  • 4mmxkd6b83.pages.dev/103
  • 4mmxkd6b83.pages.dev/720
  • 4mmxkd6b83.pages.dev/972
  • 4mmxkd6b83.pages.dev/627
  • 4mmxkd6b83.pages.dev/785
  • 4mmxkd6b83.pages.dev/27
  • 4mmxkd6b83.pages.dev/79
  • 4mmxkd6b83.pages.dev/499
  • 4mmxkd6b83.pages.dev/979
  • 4mmxkd6b83.pages.dev/864
  • 4mmxkd6b83.pages.dev/828
  • 4mmxkd6b83.pages.dev/860
  • 4mmxkd6b83.pages.dev/216
  • 4mmxkd6b83.pages.dev/818
  • tafsiran kejadian 6 1 8