percakapanantara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Adapun instrument penunjang dalam penelitian ini yang digunakan oleh peneliti yaitu peneliti sendiri sebagai yang menjalankan dan tabel data.Hasil penelitian ini ditemuka tindak tutur Ilokusi berupa pernyataan 7 tuturan guru dan siswa.
BAB2 : INTERAKSI DAN PEMBELAJARAN. Tindakan atau perhubungan aktif antara satu sama lain; tindak balas antara dua atau beberapa pihak. (Kamus Dewan Edisi Keempat, 2007) Menurut Murphy dan Alexender (2006), pembelajaran ialah proses seseorang pelajar memperoleh sesuatu kefahaman dan mengubah kefahaman atau konsep tertentu yang telah dipelajari
This study aimed to investigate the phenomenon about Teachers’ Interpersonal Communication Strategies in remote teaching during Pandemic COVID-19 at Tunas Mekar Kindergarten Tegaljadi Village and to determine the some resistances found in implementing interpersonal communication strategies by teachers during this Pandemic in Tunas Mekar Tegaljadi Village. It used a qualitative descriptive method using observation sheets and interview guides to teachers and parents. As for the results, first, there was three interpersonal communication strategies used by teacher in remote teaching during Pandimic COVID-19 at TK Tunas Mekar; 1 Communication as Action or One-Way Communication, 2 Communication as Interaction or Two-Way Communication, and 3 Multi-Way Communication or Transaction Communication. Second, there was some problem as a resintance found in implementing those communication strategies the most basic was slow response or feedback from students and parents, children quickly get bored or lose focus, and technical problems regarding internet networks. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 19 KUMAROTTAMA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 1 Nomor 1 2021 STRATEGI KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SELAMA PEMBELAJARAN JARAK JAUH I Putu Yoga Purandina a a Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja a yogapurandina Diterima 07 Juli 2021; Direvisi 07 Juli 2021; Diterbitkan 26 Juli 2021 Interpersonal Communication Strategy, Teacher, Remote Teaching This study aimed to investigate the phenomenon about Teachers’ Interpersonal Communication Strategies in remote teaching during Pandemic COVID-19 at Tunas Mekar Kindergarten Tegaljadi Village and to determine the some resistances found in implementing interpersonal communication strategies by teachers during this Pandemic in Tunas Mekar Tegaljadi Village. It used a qualitative descriptive method using observation sheets and interview guides to teachers and parents. As for the results, first, there was three interpersonal communication strategies used by teacher in remote teaching during Pandimic COVID-19 at TK Tunas Mekar; 1 Communication as Action or One-Way Communication, 2 Communication as Interaction or Two-Way Communication, and 3 Multi-Way Communication or Transaction Communication. Second, there was some problem as a resintance found in implementing those communication strategies the most basic was slow response or feedback from students and parents, children quickly get bored or lose focus, and technical problems regarding internet networks. Strategi Komunikasi Interpersonal, Guru, Pembelajaran Jarak Jauh Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena Strategi Komunikasi Interpersonal Guru dalam pembelajaran jarak jauh pada saat Pandemi COVID-19 di Taman Kanak-kanak Tunas Mekar Desa Tegaljadi dan untuk mengetahui hambatan yang ditemukan dalam penerapan strategi komunikasi interpersonal Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 20 KUMAROTTAMA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 1 Nomor 1 2021 oleh guru selama Pandemi di Desa Tunas Mekar Tegaljadi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara kepada guru dan orang tua. Adapun hasilnya, pertama, ada tiga strategi komunikasi interpersonal yang digunakan guru dalam remote teaching saat Pandimic COVID-19 di TK Tunas Mekar; 1 Komunikasi sebagai Tindakan atau Komunikasi Satu Arah, 2 Komunikasi sebagai Interaksi atau Komunikasi Dua Arah, dan 3 Komunikasi Banyak-Arah atau Komunikasi Transaksi. Kedua, terdapat beberapa kendala yang ditemukan dalam penerapan strategi komunikasi tersebut yang paling mendasar adalah respon atau feedback yang lambat dari siswa dan orang tua, anak cepat bosan atau kehilangan fokus, dan masalah teknis terkait jaringan internet. I. PENDAHULUAN Hampir satu tahun sudah lamanya bangsa ini dirundung kemalangan akibat Pandemi COVID-19. Dari pertengahan Maret 2020 diumumkannya secara resmi oleh pemerintah mengenai kasus pertama COVID-19 ini. Hal ini mengakibatkan segala sektor mengalami pelemahan. Baik sektor kesehatan yang merupakan terkena dampat yang berat. Kemudian sektor ekonomi, sektor industri sektor pariwisata, serta sektor pendidikan Bramasta, 2020. Hampir semua pihak dilemahkan dan menelan kerugian. Banyak masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja. Terutama dari sektor pariwisata dan industri. Kemudian tentu akan berimbas ke sektor ekonomi di mana akan terjadi daya beli masyarakat yang lesu dan melemahkan usaha kecil menengah di tengah-tengah masyarakat Soleha, 2020. Lebih parah lagi pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah telah beberapa kali melakukan kebijakan penanggulangan penyebaran Pandemi COVID-19 ini Wiguna & Ekaningtyas, 2021. Dari tindakan yang bersifat tegas sampai pada tindakan yang refresif Gitiyarko, 2020. Tindakan tegas misalnya jika ada yang melanggar protokol kesehatan tentu akan diberikan sanksi teguran, sesuatu yang bersifat mendidik, hingga pada tindakan penjara. Kebiajakan pemerintah ini tentu dengan maksud untuk mengatur berbagai teknis di lapangan, demi sebuah keteraturan untuk menjaga masyarakat supaya tidak terkena wabah ini. Diketahui bahwa Pandemi COVID-19 ini diakibatkan oleh virus COVID-19 merupakan istilah lain dari SARS-CoV-2 Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2. Virus yang sangat berbahaya menyerang sistem 21 KUMAROTTAMA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 1 Nomor 1 2021 pernafasan manusia Saxena, 2020. Sehingga pemerintah akhirnya menginformasikan kebijakan mengenai protokol kesehetan. Semua masyrakat, begitu pula institusi negeri maupun swasta harus mematuhi protokol kesehatan ini. Hal yang paling sederhana yang dikenal masyarakat adalah dengan menerapkan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak Hakim, 2020. Dengan demikian di segala sektor melalui kementerian terkait mengeluarkan berbagai kebijakan yang mengatur segala teknis kehidupan masyrakat. Baik di sektor kesehatan, transportasi publik, sektor kerja, serta serktor pendidikan. Berulang kali berbagai sektor ini mengalami perubahan aturan kebijakan selama Pandemi COVID-19 ini. Hal ini disesuaikan dengan keadaan dan kondisi di lapangan, bahkan saat ini diberikan kepada daerah untuk kebijakan lebih lanjut tergantung warna zona pada daerah tersebut Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, 2020. Terutama di Provinsi Bali saat ini sebagian besar wilayahnya masih dalam keadaan zona merah dan oranye. Hal ini menunjukkan bahwa Bali dalam keadaan darurat COVID-19. Dengan demikian seluruh stake holder berupaya untuk mengatur masyrakat untuk lebih waspada terhadap virus ini. Sampai saat ini di Bali, segala tindakan dan sosialisai masyarakat masih tetap dipantau Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2020. Jika kasus COVID-19 meningkat maka akan dberlakukan jam malam dan berbagai pengaturan jam kerja, bahkan pada suatu kondisi diterapkan BDR Bekerja Dari Rumah Aprian, 2020. Di sektor pendidikan, khususnya di Bali selalu dipantau kondisi di daerah masing-masing kabupaten dan kota. Memang merujuk SKB menteri tentang penyelenggaraan pendidikan pada masa Pandemi COVID-19 ini diserahkan kepada dinas pendidikan di daerah untuk memutuskan apakah sekolah dapat dibuka untuk pemebelajaran tatap muka atau tidak. Bahkan orang tua serta kepala sekolah memutuskan anak atau siswa boleh ke sekolah untuk pembelajaran tatap muka secara langusng atau tidak, walaupun misalnya dinas pendidikan di daerah sudah membuka sekolah untuk tatap muka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020. Keadaan yang tidak berangsur-angsur membaik ini membuat anak didik semakin lama mengalami pembelajaran dari rumah atau Pembelajaran Jarak Jauh PJJ. Selama hampir setahun pula anak didik belajar dari rumah. PJJ ini mengandalkan pembelajaran daring dalam jaringan dengan memanfaatkan teknologi digital internet untuk sebuah pembelajaran dengan menstrasfer berbagai informasi yang disampaikan kepada anak didik yang berada di rumah dengan sebuah platform 22 KUMAROTTAMA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 1 Nomor 1 2021 pembelajaran seperti Whatsapp, Google Classroom, Webex, Zoom Meeting, dll. Syaharudin, 2020. Hal ini lah membuat dunia pendidikan kita menjadi berubah 180 derajat, karena satu satunya solusi yang bisa ditawarkan dalam dunia pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar yaitu dengan melakukan pembelajaran daring remote teaching/ online learning/ online classroom. Kondisi ini seperti memberikan shock of therapy bagi guru dan sosen, siswa dan mahasiswa Purandina, 2020a. Banyak guru terutama guru, belum mengenal apa itu pembelajaran daring dan bagaimana melakukannya. Demikian pula dengan pula siswa masih belum familiar dengan pembelajaran daring. Memang selama ini dunia pendidikan kita seakan-akan acuh terhadap pembelajaran online dan sangat lambat perkembangannya di Indonesia khususnya di Bali Purandina & Winaya, 2020b Pembelajaran daring ini tentu sangat bergantung ke pada jaringan internet, perangkat atau alat telekomunikasi gawai, serta biaya yang diakibatkan oleh kebutuhan kuota paket internet masing-masing anak. Hal ini tentu sangat membebankan baik guru sendiri, orang tua serta anak didik sendiri Putria et al., 2020. Walaupun dibeberapa daerah di Bali atau di suatu sekolah kadang menerapkan pendekatan PJJ kombinasi. Yaitu tidak selalu mengandalkan pembelajaran daring, namun dikombinasikan dengan pembelajaran luring luar jaringan. Pembelajaran dengan sistem luring ini didesain dengan memberikan intruksi-intruksi penugasan pembelajaran ke pada anak didik tanpa menggunakan teknologi internet Malyana, 2020. Guru memberikan tugas yang bisa diambil langsung ke sekolah oleh orang tua, kemudian dikumpulkan kembali melalui orang tua ke pada guru Wiguna, 2021. Memang PJJ merupakan sebuah pilihan yang sulit untuk dilakukan, namun inilah yang terbaik yang dapat dilakukan saat ini. PJJ tentu memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Kelebihannya, dengan PJJ pembelajaran menjadi lebih mudah diakses, lebih fleksibel terhadap waktu dan tempat, mudah mencari sumber belajar yaitu di dunia maya, biaya mungkin bisa tergolong lebih murah relatif Purandina & Winaya, 2020a. Akan tetapi di sisi lain PJJ banyak menimbulkan berbagai permasalahan Basar et al., 2021. Permasalahan yang paling mendasar adalah kedtiidak siapan sektor pendidikan terutama guru, pihak sekolah, bahkan pemerintah sendiri masih belum begitu menguasai PJJ ini terutama dalam pembelajaran daring. Begitu pula masyarakat terutama orang tua dan anak didik lumayan dibuat kebingungan dengan sistem PJJ ini Wahyono et al., 2020. 23 KUMAROTTAMA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 1 Nomor 1 2021 Di dalam pembelajaran daring, guru belum terbiasa menggunakan berbagai platform pembelajaran, belum biasa mendesain pembelajaran daring yang efektif, serta menentukan kegiatan, media, serta sumber pembelajaran daring. Hal ini sebenarnya disebabkan oleh kurangnya kemampuan guru dalam penguasan teknologi informasi terutama teknologi digital Rigianti, 2020. Selain juga disebabkan oleh kurangnya infrastruktur teknologi digital di tengah-tengah masyarakat, khususnya di daerah atau daerah terpencil, masalah timbul akibat kurang komunikasi yang baik anta guru dengan anak didik serta kurangnya komunikasi guru ke pada orang tua. Sebelumnya pada pembelajaran tatap muka guru dengan mudahnya dapat berinteraksi dengan anak didik di sekolah secara langsung. Guru akan dengan menyampaikan pembelajaranya yang berupa informasi atau pengetahuan. Guru juga dengan mudah meberikan motivasi, penjealasan tambahan sehingga mempermudah anak didik dalam menerima pelajarannya. Interaksi guru dengan anak didik sangatlah penting. Di sini akan terjalin sebuah ikatan yang tidak sekedar ikatan guru dan anak didik melainkan ikatan orang tua dengan anaknya Purandina, 2020c. Hal inilah pada saat Pandemi COVID-19 ini terasa hilang. Interaksi ini sanagatlah sulit dilakukan pada PJJ. Banyak guru belakangan merasa gagal menjadi guru, bahkan guru yang telah puluhan tahun mengajarpun merasa gagal dalam pembelajarannya. Anak didik di rumah merasa frustasi, bosan, dan kurang memahami setiap pembelajaran yang diberikan oleh guru mereka Putro, 2020. Orang tua juga terkena imbas dimana pada PJJ ini malah memiliki peran yang cukup penting. Orang tua di rumah menjadi memiliki tugas ekstra yang harus mendampingi anaknya menerima pembelajaran. Orang tua juga harus mampu mejadi jembatan anatar guru dengan anak didik Purandina, 2020b. Masalah-masalah yang muncul ini tentu tidak boleh sampai malah menambah permasalahan Pandemi COVID-19. Guru harus kreatif mencari jalan yang terbaik sehingga pembelajarannya dapat berjalan secara efektif. Selain harus kreatif dalam mengetahui kondisi anak didiknya, guru juga harus mampu menentukan merode, strategi media, sumber belajar bagi anak didiknya. Di samping itu, guru juga harus memiliki strategi komunikasi yang baik dan tepat dalam berkomunikasi dengan anak didik serta orang tua. Komunikasi yang baik tentu akan menimbulkan persepsi yang baik pula. Komunikasi di sini termasuk komunikasi dalam memberikan pembelajaran, motivasi, serta komunikasi yang menenangkan anak didik dan orang tua pada masa Pandemi COVID-19 ini. 24 KUMAROTTAMA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 1 Nomor 1 2021 Seperti yang terjadi di TK Tunas Mekar, Desa Tegaljadi, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. TK Tunas Mekar, Desa Tegaljadi ini sangat percaya akan pentingnya strategi komunikasi selama PJJ ini belangsung. Sejatinya anak didik di Taman Kanak-kanak TK atau Pendidikan Anak Usia Dini PAUD belum mampu menjalani PJJ. Di masa kanak-kanak ini mereka semestinya belajar bersosialisasi dengan guru, teman serta orang lain, belajar berbagai soft skill, pengembangan diri dengan melakukan aktivitas atau kegiatan di sekolah. Maka para guru berfikir dan mencari solusi yang terbaik Ratna, 2020 untuk mendesain PJJ yang efektif untuk anak usia dini. Tetapi dengan mencoba berbagai metode guru-guru di TK Tunas Mekar memilih platform Whatsapp sebagai kelas virtual, dimana dengan grup Whatsapp guru bisa berkumpul bersama anak didik yang diwakilkan oleh akun Whatsapp orang tua mereka. Sehingga orang tu secara langsung dapat mengontrol pembelajaran anak mereka. Aplikasi Whatsaap dipilih karena aplikasi ini sudah familiar di kalangan orang tua. Selain itu aplikasi ini dipilih karena mudah melakukan komunikasi baik secara messanger atau berkirim pesan, broadcasting, sharing informasi, serta video live conference. Sejatinya Whatsapp merupakan aplikasi komunikasi, namun di sini dimanfaatkan sebagai kelas virtual yang fleksibel sehingga memudahkan komunikasi dengan anak didik dan orang tua Cetinkaya, 2017. Para guru di TK Tunas Mekar, Desa Tegaljadi berupaya untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan. Sebelumnya anak didik sering mengalami kejenuhan ketika mengalami Pembelajaran Jarak Jauh PJJ, sehingga membutuhkan kreativitas guru dalam membangkitkan semangat belajar mereka. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, maka salah satu cara yang dilakukan guru di TK Tunas Mekar, Desa Tegaljadi adalah melalui strategi komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara kelompok kecil orang-orang dengan umpan balik seketika Hapsurani et al., 2018. Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Warsita 2014, strategi komunikasi interpersonal dapat dapat dilakukan secara tatap muka maupun menggunakan media komunikasi elektronik seperti email, sosial media, telepon, video interaktif yang dikontrol dengan komputer video conference, serta tutorial online menggunakan jaringan internet. Lebih lanjut, komunikasi interpersonal merupakan bentuk khusus dari komunikasi antar manusia yang terjadi bila kita bereaksi secara simultan dengan orang lain dan saling mempengaruhi secara mutual satu 25 KUMAROTTAMA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 1 Nomor 1 2021 sama lain, interaksi yang simultan memiliki arti bahwa para pelaku komunikasi memiliki tindakan yang sama terhadap suatu informasi pada waktu yang sama pula Pontoh, 2013. Terdapat tiga strategi komunikasi ntuk mengembangkan interaksi dinamis yang dapat digunakan antara guru dengan siswa, antara lain 1 Komunikasi Sebagai Aksi atau Komunikasi Satu Arah, 2 Komunikasi Sebagai Interaksi atau Komunikasi Dua Arah, dan 3 Komunikasi Banyak Arah atau Komunikasi Transaksi Asgarwijaya, 2015. Pembelajaran Di dalam proses pembelajaran, siswa memerlukan sesuatu yang memungkinkan mereka berkomunikasi secara baik dengan guru, teman, lingkungannya maupun dengan. Oleh karena itu, komunikasi yang baik antara guru, anak didik akan menentukan keberhasilan belajar anak didik terutama pada saat PJJ ini. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Komariah & Purwati tahun 2019 di Kabupaten Bima, ditemukan beberapa cara yang menentukan keberahasilan dalam sebuah komunikasi interpersonal dalam pemebelajaran PAUD yaitu dengan melakukan percakapan, tanya jawab dengan anak, melakukan dialog, dan sharing Komariah & Purwati, 2019. Kemudian penelitian oleh Nurhayati tahun 2020 di Banjarmasin dimana komunikasi interpersonal diterapkan untuk membuat anak lebih mandiri dan berkarakter Nurhayati, 2020. Begitu pula penelitian sebelumnya dilakukan oleh Ahmad pada tahun 2020 menemukan bahwa komunikasi interpersonal dapat membentuk anak lebih aktif, cerdas dan berkarakter Ahmad, 2020. Dengan demikian komunikasi interpersonal haruslah dilakukan oleh guru PAUD untuk pembelajaran yang lebih baik. Dalam hal ini setiap anak didik dan orang tua tentu memiliki asumsi yang berbeda-beda dalam setiap pembelajaran. Mereka tentu juga memiliki cara yang berbeda dalam cara belajar dan mencari sumber belajarnya. Sehingga jika hal ini tetap dibiarkan maka PJJ ini akan gagal. Maka dari itu guru percaya dengan memberikan startegi komunikasi interpersonal kepada anak didik dapat membuat anak didik dan orang tua memiliki pemahaman yang sama terhadap suatu pembelajaran. Anak dan orang tua akan diberikan penjelasan secara interpersonal, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan dapat difahami secara holistik. Berdasarkan peparan fenomena di atas pada akhirnya peneliti tertarik untuk melakukan investigasi lebih lanjut mengenai Strategi Komunikasi Interpersonal Guru pada Pembelajaran Jarak Jauh di TK Tunas Mekar, Desa Tegaljadi, Tabanan. Dengan penelitian ini nantinya diharapkan terjalin interaksi yang baik antara guru dan anak didik walaupun pembelajaran diselenggarakan secara jarak jauh. Serta 26 KUMAROTTAMA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 1 Nomor 1 2021 menjadi bahan rujukan penelitian berikut mengenai strategi komunikasi guru pada PJJ. II. METODE Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang lebih menekankan pada kualitas data yang diperoleh mengenai Strategi Komunikasi Interpersonal Guru pada Pembelajaran Jarak Jauh di TK Tunas Mekar I & II, Desa Tegaljadi, Kecamatan Marga, Tabanan. Kualitas data di sini sesuai dengan situasi sosial yang terdiri dari tiga unsur yaitu tempat, pelaku, dan kegiatan, dan peneliti secara langsung mengamati secara mendalam fenomena atau situasi sosial yang terjadi di lapangan. Sehingga peneliti memiliki peran sentral dalam penelitian ini Creswell & Creswell, 2017. Subjek penelitian ini adalah guru TK Tunas Mekar I dan II yang terdiri dari 5 lima guru. Guru TK Tunas Mekar ini telah memiliki pengalaman lebih dari lima tahun dan bahkan ada yang sampai puluhan tahun. Rata-rata umur subjek penelitian berkisar dari umur 25 tahun samapai dengan 50 tahun. Subjek penelitian di sini bergabung pada kelas virtual Whatsaap yang melakukan komunikasi dan interaksi dengan anak didik dan orang tua. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis strategi komunikasi guru dangan anak didik menggunakan aplikasi Whatsapp pada saat Pandemi COVID-19 di TK Tunas Mekar I & II, Desa Tegaljadi, Tabanan. Dengan menggunakan 2 dua instrumen selain peneliti sendiri sebagai Instrumen Kunci Key Instrument. Adapun 2 dua instrument tersebut berupa instrumen lembar observasi untuk melakukan observasi langsung di kelas. Kelas yang digunakan saat ini adalah kelas onlie atau kelas daring yaitu melalui WhatsApp. Penulis ikut serta bergabung ke dalam kelas daring dalam group Whatsaap. Selain itu, pedoman wawancara juga digunakan untuk memperoleh data tentang persepsi orang tua terhadap penggunaan Strategi Komunikasi Interpersonal Guru pada Pembelajaran Jarak Jauh. Tujuan dibuatnya instrumen ini tentunya untuk mendapatkan data yang dapat menjawab permasalahan penelitian yaitu bagaimanakah Strategi Komunikasi Interpersonal Guru pada Pembelajaran Jarak Jauh di TK Tunas Mekar, Desa Tegaljadi pada saat Pandemi COVID-19 ini. Mengetahui hambatan dan solusi yang dapat ditanggulangi dalam Komunikasi Interpersonal Guru pada Pembelajaran Jarak Jauh di TK Tunas Mekar, Desa Tegaljadi, Tabanan. Secara umum peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian ini. Peneliti menganalisis data yang diperoleh melalui observasi langsung dan pembelajaran di kelas 27 KUMAROTTAMA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 1 Nomor 1 2021 pada anak TK Tunas Mekar, Desa Tegaljadi, Tabanan. Grup tersebut berupa kelas daring yang menggunakan aplikasi WhatsApp Purandina, 2021. Peneliti langsung bergabung dengan grup WhatsApp bersama guru, siswa yang didampingi oleh orang tuanya. Kemudian, pedoman wawancara juga digunakan untuk mewawancarai guru dan orang tua. Bagian wawancara dilakukan melalui obrolan dan panggilan di WhatsApp kepada guru dan orang tua. Instrumen tersebut telah divalidasi oleh para ahli di bidang pendidikan terutama para pakar peneliti di bidang strategi komunikasi pendidikan atau interasi kelas dan merupakan instrumen yang tepat untuk memperoleh data dalam penelitian kualitatif ini, khususnya dalam melakukan metode penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen ini berperan penting dalam memperoleh data melalui proses mengamati dan memperoleh data. Untuk mendapatkan data yang baik dan tepat diperlukan data yang valid dan reliabel. Sehingga data yang diperoleh harus dicek ulang dan diulang sehingga didapat data yang valid yang disebut dengan data Triangulasi Connelly, 2016. Triangulasi data merupakan suatu pendekatan atau cara untuk memperoleh data yang akurat dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti pedoman observasi dan wawancara. Sehingga tentunya data yang diperoleh akan dicocokkan dan dibandingkan untuk mendapatkan data yang valid Roulston, 2018. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan tiga konsep atau teknik analisis data yang dikenalkan oleh Miles-Hubermans. Adapun konsep tiga pendekatan ini yaitu, pertama reduksi data yang langsung dilakukan pada pengumpulan data, kedua penyajian data display data, dan yang ketiga adalah verifikasi data / Drawing cloncussion Sugiono, 2019. Pendekatan analitik ini merupakan kegiatan yang dilakukan secara langsung yang berisi tentang proses penyelidikan masalah atau fenomena yang terjadi. Setelah data diperoleh, maka akan langsung dianalisis sebagai bentuk proses investigasi. Analisis data di sini dilakukan secara interaktif dan simultan hingga semua masalah dalam penelitian ini terjawab atau diperoleh solusi. Reduksi data dilakukan dengan sangat hati-hati dimana hanya data yang diperlukan yang diambil sesuai dengan permasalahan penelitian. Data yang dimaksud tentunya sesuai dengan Strategi Komunikasi Interpersonal Guru pada Pembelajaran Jarak Jauh di TK Tunas Mekar, Desa Tegaljadi, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Data yang didapatkan akan dilakukan proses reduksi yaitu dengan mengabaikan atau membuang data yang tidak 28 KUMAROTTAMA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 1 Nomor 1 2021 diperlukan atau mendapatkan data yang berulang ulang sehingga menjadi jenuh. III. PEMBAHASAN Setelah selama tiga bulan peneliti melakukan observasi terhadap komunikasi dan interaksi guru pada kelas virtual yaitu grup Whatsapp, serta melakukan wawancara terhadap guru dan orang tua anak didik sehingga memperoleh data yang jenuh. Data juga telah mengalami reduksi data dengan membuang data yang tidak dibutuhkan dan membandingkan dengan data yang sama atau jenuh. Analisis data dilakukan sepenuhnya dengan menggunakan teori komunikasi interpersonal yang dibagi menjadi tiga 1 Komunikasi Sebagai Aksi atau Komunikasi Satu Arah, 2 Komunikasi Sebagai Interaksi atau Komunikasi Dua Arah, dan 3 Komunikasi Banyak Arah atau Komunikasi Transaksi Asgarwijaya, 2015. Dengan demikian didapatkan data strategi komunikasi interpersonal guru pada pembelajaran jarak jauh di TK Tunas Mekar, Desa Tegaljadi yang terbagi menjadi tiga kategori. Yang pertama adalah 1 Komunikasi Sebagai Aksi atau Komunikasi Satu Arah, 2 Komunikasi Sebagai Interaksi atau Komunikasi Dua Arah, dan 3 Komunikasi Banyak Arah atau Komunikasi Transaksi. A. Strategi Komunikasi Interpersonal Guru di TK Tunas Mekar 1. Komunikasi sebagai Aksi atau Komunikasi satu arah. Dalam stretegi komunikasi interpersonal yang termasuk kategori ini lebih banyak guru yang aktif dalam berkomunikasi memberikan informasi. Dapat dikatakan sebagai metode ceramah, dimana biasanya guru meberikan suatu informasi umum, misalnya dalam meberikan intruksi atau petunjuk dalam mengerjakan sebuah aktivitas. Contohnya pada saat guru TK Tunas Mekar II, menenagkan anak didik ketika menanggapi pemebelajaran daring melalui Video Call Whatsapp. Excerpt 1 “Anak-anak dan Ibu semuanya, tolong tenang jangan ribut pehatikan ibu guru mau menjelaskan tentang air, api, dan udara ya!” Excerpt 2 “Anak-anak ibu matikan mikrophonenya ngih, supaya tidak ada suara yang bising masuk sehingga menggangu aktivitas video call kita hari ini. Barusan ibu dengar suara kendaraan lewat.” Pada kutipan 1 Excerpt 1 percakapan guru pada kelas daring melalui Whatsapp Video Cenference enunjukkan strategi komunikasi interpersonal satu arah di mana guru meminta anak didik untuk fokus mendengarkan penejlasan ibu guru tanpa adanya tanggapan dari anak didik lebih lanjut. Sedangkan pada kutipan 2 Excerpt 2 guru mematikan mute microphone anak didik supaya suara bising keadaan di lingkunagan anak didik tidak menggangu proses 29 KUMAROTTAMA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 1 Nomor 1 2021 pembelajaran. Kedua kutipan ini menujukan sebuah komunikasi yang tidak menginikan adanya balikan atau feedback berupa komunikasi balasan, namun lebih kepada tindakan yang fasif. 2. Komunikasi sebagai Aksi atau Komunikasi Dua Arah. Dalam stretegi komunikasi interpersonal yang termasuk kategori komunikasi dua arah ini pemeberi aksi dan penerima aksi memiliki peranan yang sama. Komunikasi terjadi dengan melakukan komunikasi secara personal atau dengan mengarahkan atau menujukkan komunikasi kepada seseorang atau individu. Komunikasi ini membatasi kepada satu individu, tidak melibatkan individu lainnya. Individu lainnya tidak dapat mengikuti komunikasi ini. Excerpt 3 “Tugek Putri bagaimana warna matahari, apakaha berwarna kuning? Merah? Atau putih?” “Kuning Bu guru.” Excerpt 4 “Semangat ya De Agus mengerjakan tugasnya” “Terimakasih sudah mengupulkan tugasnya.” “Ingat tetap jaga kesehatan ya!” Excerpt 5 “Bu Fitri nanti nunas tulung ngih Fitrinya dibimbing untu mewarnai dengan rapi ngih!. “Jangan lupa foto pada sembahyang dikirim ngih, suksma.” “Inggih Bu Guru Kadek, Suksma.” Pada kutipan 3 Excerpt 3 guru berdiskusi dengan salah satu anak didik dengan menanyakan warna dari mathari yang berarti ibu guru meminta tanggapan atau balikan dari anak didik. Kemudian anak didik di sini menanggapi dengan menjawab warna matahari adalah berwarna kuning. Sedangkan pada kutipan 4 Excerpt 4 Ibu guru memberikan motivasi dan berterimakasih ke pada salah satu anak didik dengan melakukan chatting langsung secara individu dengan anak didik tersebut. Kemudian pada kutipan 5 Excerpt 5 Bu Guru melakukan chatting pribadi dengan salah satu orang tua siswa untuk mengingatkan dan menghimbau orang tua tersebut untuk membimbing anaknya untuk mewarnai dengan rapi dan tidak lupa untuk mengirimkan foto pada saat anak melakukan persembahyangan. Pada kutipan 3, 4, dan 5 ini sangat terlihat bahwa guru melakukan strategi komunikasi dua arah dimana guru melakukan komunikasi seara personal terhadap satu individu baik di sini anak didik maupun orang tua. Komuniksi di sini terjadi secara dua arah di mana aksi yang diberikan oleh guru diterima dan diberikan balikan aksi oleh penerima aksi sebelumnya. Strategi komunikasi ini dapat meningkatkan interaksi personal yang baik anatara guru dengan anak didik serta orang tua. Strategi komunikasi ini juga akan menumbuhkan rasa percaya diri bagi setiap individu penerima aksi karena terdapat aksi berupa rasa peduli 30 KUMAROTTAMA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 1 Nomor 1 2021 dari guru terhadap perkembangan anak didik di dalam pembelajaran teruutama pembelajaran jarak jauh PJJ. 3. Komunikasi Banyak Arah atau Komunikasi Transaksi. Strategi komunikasi jenis ini memungkinkan seseorang untuk melakukan komunikasi ke banyak pihak secara dinamis. Secara dinamis di sini adalah komunikasi anatar guru dengan anak didik, guru dengan orang tua, anak didik dengan anak didik lainnya, serta orang tua dengan orang tua lainnya. Proses belajar mengajar dengan cara komunikasi ini mengarah kepada proses pengajaran yang. Mengembangkan kegiatan siswa yang optimal sehingga menumbuhkan siswa belajar aktif, sebagai contoh adalah diskusi dan simulasi yang merupakan strategi yang dapat mengembangkan komunikasi dua arah. Pada komunikasi jenis ini aakan terjadi pertukaran informasi yang kompleks pada suatu keajdian atau pada suatu masa. Seperti halnya diskusi dengan sebuah kelompok tertentu. Mendapatkan balikan atau feedback dari banyak arah. Hal ini biasanya terjadi pada grup Whatsapp yang terdiri dari anak didik atau orang tua siswa dalam kelas virtual pembelajaran jarak jauh. Komunikasi jenis ini mendominasi atau sebagian besar digunakan dalam sebuah komunikasi pada grup Whatsapp kelas virtual. Excerpt 6 “Selamat pagi, bpk ibuk, anakanakku , selamat tahun baru, semoga ditahun baru 2021 ini, covid cepat menghilang, dan anak mendapat beajar kembali seperti biasanya, dan anak anak sll berdoa terus bersama keluarga di rumah.” Excerpt 7 “Selamat pagi bunda bunda. Mohon list kan no yg bisa diisikan pulsa di sini ya… 1. Nama anak…/ Nomor .. ya 2. Excerpt 8 “Selamat pagi bpk/ibuk ini link nya untuk satu minggu ke depan ini link terakhir ya, semester satu yg minggu 17, makasi selamat mengerjakan anak anak.” “ini nyanyian sakit gigi.” “Apakah materi sebelumnya ada yang belum dipahami?” Excerpt 9 “Kepada yth Para orang tua murid TK Tunas Mekar I di tempat Dengan hormat Berhubung kegiatan pembelajaran semester 1 berakhir……..” Pada kutipan 6 Excerpt 6 guru mengucapkan selamat tahun baru 2021 pada grup Whatsapp. Pesan tersebut ditujukan kepada para anak didik serta para orang tua. Kemudian ditanggapi oleh anak didik serta orang tua dengan selamat dan harapan serta doa. Sedangkan pada kutipan 7 Excerpt 7 Ibu guru menginformasikan mengenai pendataan nomor handphone anak didik atau orang tua yang dipakai untuk akses pembelajaran jarak jauh 31 KUMAROTTAMA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 1 Nomor 1 2021 untuk nantinya mendapatkan bantuan berupa kuota internet. Pada kutipan 8 Excerpt 8 bu guru memberikan atau membagikan materi berikutnya untuk minggu ke 17 di semester satu. Ibu guru memberikan link yang terhubung dengan berbagai materi yang disimpan pada google drive. Di sini bu guru juga menanyakan permasalahan atau kendala pada materi sebelumnya. Pada kutipan 9 Excerpt 9 Ibu guru dalam hal ini Kepala TK Tunas Mekar II mengundang orang tua sisswa untuk menghadiri rapat virtual yang diadakan pada akhir semester. Pada kutipan 6, 7, 8, dan 9 ini menunjukkan sebuah strategi komunikasi banyak arah atau transaksional. Ibu guru melakukan komunikasi dengan mengirimkan informasi pada grup Whatsapp yang tergabung di dalamnya anak didik serta orang tua. Terdapat pula pesan yang bersifat broadcasting atau informasi umum kepada semua orang yang berada pada grup Whatsaap tersebut. Di samping itu guru juga menggunakan strategi ini untuk mengetahui permasalahan anak didik dengan menanyakan permasalahan anak didik yang terjadi selama proses pembelajaran. Terjadi juga komunikasi saling menanggapi antar orang tua dengan saling memberikan motivasi dan memperjelas informasi yang diberikan oleh ibu guru sebelumnya, jika ada beberapa informasi yang belum dipahami oleh orang tua. Begitu pula anak didik terbiasa saling tegur sapa pada grup Whatsapp atau pun pada Video Call sebagai balikan dari komunikasi guru yang transaksional sebelumnya. B. Hambatan dalam Strategi Komunikasi Interpersonal Guru di TK Tunas Mekar Dalam pengimplementasian komunikasi interpersonal yang baik dan efektif kepada anak didik dan orang tua, guru tentu menemukan berbagai permasalahan di sini yaitu paling mendasar adalah kurangnya balikan atau feedback dari anak atau orang tua. Hal ini terjadi karena biasanya di pagi hari orang tua membawa gawai mereka untuk bekerja sehingga pemebelajaran yang diberikan oleh guru di pagi hari sedikit mendapat tanggapan. Tanggapan atau feedback dari orang tua sering kali terlambat sampai paling lama hingga satu minggu. Hal ini telah disiasati oleh guru dengan memberikan aktivitas selama satu minggu untuk menanggapi aktivitas atau tugas yang diberikan. Kemudian hambatan lainnya adalah hambatan seperti sifat alamian anak yang cepat bosan dan kurang fokus. Hal ini terlihat ketika diadakan pembelajaran melalui video conference di mana anak-anak terlihat cepat kehilangan fokus dalam pemebelajaran Irwansyah et al., 2021. Hal ini juga telah disiasati dengan cara melakukan strategi komunikasi dua arah dnegan berkomunikasi langsung dan memotivasi anak didik. Masalah lainnya adalah berupa masalah teknis 32 KUMAROTTAMA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 1 Nomor 1 2021 seperti jaringan internet yang sering terganggu atau kualitas internet yang labil membuat proses komunikasi menjadi terganggu. VI. SIMPULAN Pada masa Pandemi COVID-19 ini dunia pendidikan menjadi lebih sulit untuk diselenggarakan. Sehingga pembelajaran jarak jauh PJJ tidak terhelakkan untuk dilaksanakan. Anak didik pada jenjang Taman Kanak-kanak ini memnag harus mendapatkan interkasi yang lebih baik dan lebih interaktif oleh guru. Oleh karena itu guru di TK Tunas Mekar, Desa Tegaljadi, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan melakukankan variasi straetgi komunikasi interpersonal kepada anak didik dan orang tua. Terdapat tiga kategori strategi komunikasi interpersonal guru kepada anak didik dan orang tua pada pembelajaran jarak jauh di TK Tunas Mekar. Yang pertama adalah Komunikasi Sebagai Aksi atau Komunikasi Satu Arah. Kedua, Komunikasi Sebagai Interaksi atau Komunikasi Dua Arah. Ketiga, Komunikasi Banyak Arah atau Komunikasi Transaksi. Di samping itu ditemukan pula berbagai permasalaahan yang menghambat terciptanya komunikasi interpersonal yang efektif seperti lambatnya tanggapan atau feedback dari anak didik dan orang tua, anak cepat bosan atau kehilangan fokus, dan masalah teknis mengenai jaringan internet. DAFTAR PUSTAKA Ahmad. 2020. Analisis Deskriptif Komunikasi Interpersonal Dalam Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jurnal Sultra Anak Bangsa Kajian Ilmu Pendidikan Anak Usia Dini, 539, 1689–1699. Aprian, D. 2020. Bali Terapkan Jam Malam Menjelang Pergantian Tahun Selama 4 Hari. Asgarwijaya, D. 2015. STRATEGI KOMUNIKASIINTERPERSONALANTARA GURU DAN MURID PAUD Studi Deskriptif Komunikasi Interpersonal Antara Guru dan Murid PAUD Tunas Bahari Dalam Kegiatan Belajar Mengajar. E-Proceeding of Management, 21, 1008. Basar, A. M., Islam, P. A., Nurul, S., Cikarang, F., & Bekasi, B. 2021. Problematika Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19 Studi Kasus di SMPIT Nurul Fajri – Cikarang Barat – Bekasi A . Pendahuluan kemampuan , sikap , dan bentuk-bentuk tingkah laku yang bernilai positif . Hal itu untuk pencipta . Pendidikan s. 21, 208–218. Bramasta, D. B. 2020. Mengenal Apa Itu New Normal di Tengah Pandemi Corona... Artikel ini telah tayang di dengan judul “Mengenal Apa Itu New Normal di Tengah Pandemi Corona...” Cetinkaya, L. 2017. International Review of Research in Open and Distributed Learning The Impact of Whatsapp Use on Success in Education Process. International Review of Research in Open and 33 KUMAROTTAMA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 1 Nomor 1 2021 Distributed Learning, 187, 1–8. Connelly, L. M. 2016. Trustworthiness in qualitative research. MedSurg Nursing, 256, 435+. Creswell, J. W., & Creswell, J. D. C. 2017. Reseach Design; Qualitative, Quantitative, Mix Methodes Approaches 1st ed.. SAGE Publications Inc. Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 2020. Bali Waspada Virus Corona. Gitiyarko, V. 2020. Upaya dan Kebijakan Pemerintah Indonesia Menangani Pandemi Covid-19. Hakim, L. 2020. Disiplin 3M, Kunci Utama Tekan Penularan Covid-19. Kementerian Komunikasi Dan Informastika Republik Indonesia. Hapsurani, F. Y., Fitriawan, R. A., & Aprianti, A. 2018. PENERAPAN BINA BICARA DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN SISWA TUNARUNGU SLB-B SUKAPURA KIARACONDONG. 51, 1349–1358. Ida Bagus Alit Arta Wiguna. 2021. Kepemimpinan Kepala Sekolah PAUD Di Masa Pandemi Covid-19. 221–233. Ida Bagus Alit Arta Wiguna, K. A. T. R. D. 2020. Strategi Guru Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran Etika Hindu. Jurnal Penjaminan Mutu, 62, 210–220. Irwansyah, R., Darmayani, S., Mastikawati, M., Saputro, A. N. C., Wihartanti, L. V., Fauzi, A., Arifudin, O., Purandina, I. P. Y., Latifah, E. D., Septiyani, T., Pangestika, R. R., Fatayah, F., Ayuningtyas, P., Lemba, V. C., & Hartono, R. 2021. PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK . In Widina Bhakti Persada Bandung. Widina Bhakti Persada Bandung. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 2020. KEBIJAKAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TERKAIT WABAH COVID-19. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Pemerintah Daerah Diberikan Kewenangan Penuh Tentukan Izin Pembelajaran Tatap Muka. Komariah, S., & Purwati, N. 2019. KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DI TK AL_AZZAM DESA KANANGA KECAMATAN BOLO KABUPATEN BIMA. Komunikasi Dan Kebudayaan, 6April, 57–67. Malyana, A. 2020. Pelaksanaan Pembelajaran Daring dan Luring Dengan Metode Bimbingan Berkelanjutan Pada Guru Sekolah Dasar Di Teluk Betung Utara Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Indonesia, 21, 67–76. Nurhayati. 2020. KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR. Mutakkalimin Jurnal Ilmu Komunikasi, 31, 23–27. Pontoh, W. P. 2013. PERANAN 34 KUMAROTTAMA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 1 Nomor 1 2021 KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN ANAK. Acta Diurna, II, 1–11. Purandina, I. P. Y. 2020a. PLUS-MINUS’PEMBELAJARAN DARING BAHASA INGGRIS SELAMA PANDEMI COVID-19. In M. Yusuf Ed., Pengalaman Pembelajaran Bahasa Inggris Daring di Perguruan Tinggi pada Masa Pandemi Covid-19 p. 153. Deepublish. Purandina, I. P. Y. 2020b. Pendidikan Karakter Tumbuh Subur di Lingkungan Keluarga selama Pandemi COVID-19. In COVID-19 Perspektif Pendidikan pp. 99–114. Yayasan Kita Menulis. Purandina, I. P. Y. 2020c. THE USE OF ENGLISH CLASSROOM GREETING AND CHARACTER BUILDING IN TK PELITA SARI DESA MAMBANG TABANAN. Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia, 82, 12–19. Purandina, I. P. Y. 2021. Whatsapp Sebagai Solusi Keterbatasan Guru Dengan Anak Didik Pada Saat Pandemi Covid-19 Di TK Tunas Mekar Desa Tegaljadi. Widyacarya Jurnal Pendidikan, Agama & Budaya, 51, 1–11. Purandina, I. P. Y., & Winaya, I. M. A. 2020a. Berkarakter dalam Literasi Digital Menjaga Kedamaian Umat di Era Digital. 1–18. Purandina, I. P. Y., & Winaya, I. M. A. 2020b. Pendidikan Karakter di Lingkungan Keluarga Selama Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi COVID-19. Cetta Jurnal Ilmu Pendidikan, 32, 270–290. Putria, H., Maula, L. H., & Uswatun, D. A. 2020. Analisis Proses pembelajaran Dalam Jaringan DARING Masa Pandemi COVID-19 pada Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 44, 861–872. Putro, K. dkk. 2020. Pola interaksi anak dan orangtua selama kebijakan pembelajaran di rumah. Fitrah Jurnal of Islamic Education, 11, 124–140. Rigianti, H. A. 2020. KENDALA PEMBELAJARAN DARING GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BANJARNEGARA. Elementary School, 282, 1–43. Roulston, K. 2018. Triangulation in qualitative research. QualPage. Saxena, S. K. 2020. Coronavirus Diseas 2019 COVID-19 Epidemoogy, Pathogenis, Diagnosis, and Therapeutics. Soleha, A. R. 2020. Kondisi UMKM Masa Pandemi Covid-19 Pada Pertumbuhan Ekonomi Krisis Serta Program Pemulihan Ekonomi Nasional. Jurnal Ekombis, 62, 165–178. Sugiono. 2019. Metode Penelitian Kualitatif. Afabeta. Syaharudin, S. 2020. Pembelajaran Masa Pandemi dari Konvenstional ke Daring. Wahyono, P., Husamah, H., & Budi, A. S. 2020. Guru profesional di masa pandemi COVID-19 35 KUMAROTTAMA Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 1 Nomor 1 2021 Review implementasi, tantangan, dan solusi pembelajaran daring. Jurnal Pendidikan Profesi Guru, 11, 51–65. Wiguna, I. B. A. A., & Ekaningtyas, N. L. D. 2021. STRATEGI ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI ANAK USIA DINI BELAJAR DARING DI RUMAH. Pratama Widya Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 61, 86–95. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. I Putu Yoga PurandinaA. Pendahuluan Di era revolusi industri ini, hampir sebagian besar lini kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh teknologi, terutama teknologi digital. hal ini ditandai dengan munculnya berbagai jenis aplikasi digital yang membantu memudahkan kita dalam melakukan kegitatan sehari-hari. Kemudahan tersebut dirasakan dari melakukan komunikasi hingga melakukan pekerjaan bisa kita lakukan dengan aplikasi-aplikasi ini Gilchrist, 2016. Pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, dunia pendidikan pun dipaksa untuk memanfaatkan teknologi digital dalam pembelajaran.. Data menunjukkan selama pandemi COVID-19 ini terjadi peningkatan penggunaan aplikasi digital Mashabi, 2020. Walaupun memang peningkatan ini terjadi jauh dari sebelum adanya pandemi ini. Setelah diamati lebih jauh memang pandemi ini cukup mempengaruhi. Hampir semua orang sekarang ini bergantung kepada dunia digital atau dunia maya digital world. Memang yang paling mendominasi adalah generasi Z dan diikuti generasi Y atau milenial Maharrani, 2019. Namun generasi Alpha dan generasi X juga sangat antusias belakangan ini dan menunjukkan peningkatan yang drastis. Walaupun tidak semasif generasi tersebut, generasi Baby Boomers juga terlihat mampu menggunakan aplikasi-aplikasi digital ini. Setiap generasi tentu kadang menggunakan aplikasi-aplikasi ini dengan tujuan maksud tertentu misalnya media sosial, game,Hilna PutriaLuthfi Hamdani Maula Din Azwar UswatunPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pembelajaran dalam jaringan daring, faktor-faktor pendukung serta faktor-faktor penghambat guru dalam melaksanakan pembelajaran daring di masa pandemi covid-19. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Baros Kencana CBM Kota Sukabumi yang terhitung pada bulan April hingga Juli. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode kualitatif deskriptif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru sekolah dasar di SDN Baros Kencana CBM. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket terbuka, wawancara semi terstruktur, dokumentasi dan catatan lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah pandemi covid-19 membawa dampak yang sangat besar terhadap proses pembelajaran, pembelajaran yang biasanya dilaksanakan secara langsung kini dialihkan menjadi pembelajaran daring. Peserta didik merasa jenuh dan bosan selama melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran daring yang dilakukan untuk anak usia sekolah dasar dirasa kurang efektif. Ada beberapa faktor pendukung guru dalam proses pembelajaran daring yaitu ketersediannya handphone, kuota dan jaringan internet yang stabil. Selain adanya faktor yang mendukung dalam pembelajaran daring terdapat juga beberapa faktor penghambat guru dalam pembelajaran daring. Faktor penghambat tersebut diantaranya adalah belum semua peserta didik memiliki handphone dan masih banyak orang tua sibuk bekerja. I Putu Yoga PurandinaI Made Astra WinayaCOVID-19 provides a bad life for human life. All activities become inhibited and limited. Similarly in the field of education. Students must learn and do their activities at home. But this can be a good development for the development of the character of education in Family Environment. Thus the purpose of this research is to study whether research studies while at home are accompanied by parents who are able to develop character education, that is the first. Second, to find out what character values can be developed during learning at home. Third, to find out the cause of developing with these character values. This study used qualitative research method. With case studies on kindergarten and elementary school students in Kecamatan Marga. Data obtained by distributing questionnaires to students, parents and teachers through the Whatsapp group of teachers and parents of students. Also strengthened by interview data on students, parents and teachers. The results showed differences in the development of character education and the relationship between children and parents that were quite good during learning from this house. Character values that can be developed from activities carried out by students at home are 1 Religious, 2 Disciplinary, 3 Creative, 4 Independent, 5 Responsibility, and 6 Curiosity. The development of these character values is the result of the synergy of teachers and parents in guiding students with gratitude, engaging, carrying out positive activities together in this COVID-19 Zarkasih PutroMuhammad Adly AmriNuraisah WulandariDedek KurniawanThis study aims to reveal the effectiveness of the implementation of learning from home, and patterns of interaction between parents and children during learning from home. Set the pattern of interaction between parents and children during the learning policy from home is very important to do, so that children can voluntarily learn, and parents can easily control and improve children's learning activities and outcomes at home. The method used in this research is a qualitative study based on descriptive studies, meaning that research methods require results in the form of descriptions, or a complete and complex depiction of research data and facts. In this case the depiction in question is the pattern of interaction between parents and children during distance learning or at home during the Covid-19 pandemic. The results showed that the position of parents in managing interactions with their children is very important for the continuity of learning. Interaction patterns of interaction between parents and children as the findings of this study show two patterns, direct interaction; in this case parents and children together follow the learning provided by the teacher. Indirect interaction in this case parents only as a facilitator, for the implementation of MalyanaThe problem raised in the study was the low competence of teachers in implementing online and offline learning according to standard processes during the Covid-19 outbreak. Meanwhile, one of the teacher's duties is to carry out meaningful learning in order to achieve maximum learning objectives. The purpose of this study was to improve competence in implementing online and offline learning through guidance with the consultation method for elementary school teachers in Teluk Betung Utara Bandar Lampung in 2020. The results showed that in cycle I teacher competence reached a score of 37 or reached 52% and cycle II reached a score of 68 or reaching 95%, which is increasing from cycle I to cycle II and achieving indicators of research success. Based on the results of this study, it is concluded that the competence of implementing online and offline learning can be improved through guidance with the consultation method for elementary school teachers in Teluk Betung Utara, Bandar Terapkan Jam Malam Menjelang Pergantian Tahun Selama 4 HariD AprianAprian, D. 2020. Bali Terapkan Jam Malam Menjelang Pergantian Tahun Selama 4 Hari. Apa Itu New Normal di Tengah Pandemi CoronaD B BramastaBramasta, D. B. 2020. Mengenal Apa Itu New Normal di Tengah Pandemi Corona... Artikel ini telah tayang di dengan judul "Mengenal Apa Itu New Normal di Tengah Pandemi Corona..." Review of Research in Open and Distributed Learning The Impact of Whatsapp Use on Success in Education ProcessL CetinkayaCetinkaya, L. 2017. International Review of Research in Open and Distributed Learning The Impact of Whatsapp Use on Success in Education Process. International Review of Research in Open and Distributed Learning, 187, 1-8.contohdrama sekolah antara guru dan murid Campuran Sering kita mendengar istilah drama dalam dunia sastra maupun dunia pendidikan. Tetapi, pada dasarnya drama adalah dialog atau percakapan 2 orang atau lebih karena itu merupakan syarat mutlak membentuk adanya drama.Pendidikadalah kita, Semua Murid Semua Guru. Agar anak paham bukan sekadar tahu. Agar kita bisa membantu berkelanjutan bukan sekadar peduli sesaat. 1. Yang terjadi di Palestina adalah perang melawan penjajahan. Penjajahan berkait dengan ketidakadilan, bukan hanya di masa kini, tetapi akan berakibat untuk masa depan.
7. Matahari atau bulan? Guru: Hentika, kira-kira penting mana antara matahari dan bulan? Hentika: Bulan atuh, Bu. Guru: Emangnya kenapa? Hentika: Bulan itu menerangi di malam hari, di waktu kita butuh cahaya. Kalau matahari mah menerangi di siang hari, di waktu kita enggak butuh cahaya. ~ #8. Penjelajah Terkenal Dunia [Pelajaran Sejarah]
.